بسم الله الرحمن الرحيم
Kandungan Allium Cepa L. (Bawang Merah)
Berbicara tentang mikjizat yang
ada di dalam al-Qurán, banyak sekali yang dapat dibahas sampai tak terhingga
apa yang harus ditulis. Dari sekian banyak ayat yang harus diulas, saya akan
memilih ayat mengenai kandungan Allium Cepa L. Sebab, salah satu mukjizat yang
ada di dalam al-Qurán adalah perihal kesehatan.
Diriwayatkan oleh Abu Daud dalam
Sunan-nya dari Aisyah ra bahwa ia pernah ditanya tentang bawang merah. Aisyah
menjawab, ”makanan yang terakhir kali dimakan oleh Rasulullah, mengandung
bawang merah”.
Disebutkan dalam
QS. Al-baqarah: 61
61. dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, Kami
tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. sebab itu mohonkanlah
untuk Kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi Kami dari apa yang
ditumbuhkan bumi, Yaitu sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang
adasnya, dan bawang merahnya". Musa berkata: "Maukah kamu
mengambil yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik ? Pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu memperoleh apa yang
kamu minta". lalu dilimpahkanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta
mereka mendapat kemurkaan dari Allah. hal itu (terjadi) karena mereka selalu
mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh Para Nabi yang memang tidak
dibenarkan. demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan
melampaui batas.
Diriwayatkan
dengan shahih dalam Shahih al-Bukhari dan Muslim bahwa bila seseorang memakan
bawang merah, ia tidak boleh masuk masjid.
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ
الْقَطَّانُ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ حَدَّثَنَا عَطَاءٌ عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَكَلَ مِنْ هَذِهِ قَالَ
أَوَّلَ مَرَّةٍ الثُّومِ ثُمَّ قَالَ الثُّومِ وَالْبَصَلِ وَالْكُرَّاثِ فَلَا
يَقْرَبْنَا فِي مَسْجِدِنَا قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
وَفِي الْبَاب عَنْ عُمَرَ وَأَبِي أَيُّوبَ وَأَبِي هُرَيْرَةَ وَأَبِي سَعِيدٍ
وَجَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ وَقُرَّةَ بْنِ إِيَاسٍ الْمُزَنِيِّ وَابْنِ عُمَرَ*
* Telah menceritakan kepada
kami Ishaq
bin Manshur, telah mengabarkan kepada kami Yahya
bin Sa'id Al Qaththan dari Ibnu
Juraij, telah menceritakan kepada kami Atha`
dari Jabir
ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang
telah memakan bawang putih ini, bawang putih ini, bawang merah, maka
janganlah sekali-kali ia mendekati masjid kami ini." Abu Isa berkata; Ini
adalah hadits hasan shahih. Di dalam bab ini juga terdapat riwayat dari Umar,
Abu Ayyub, Abu Hurairah, Abu Sa'id, Jabir bin Samurah, Qurrah bin Iyas dan Ibnu
Umar.
Efek samping dari bawang
merah bias menyebabkan migraine, kepala pusing, menyebabkan masuk angin dan
menggelapkan pandangan mata. Terlalu banyak mengkonsumsi bisa menyebabkan
penyakit “pelupa”, merusak akal dan merubah bau mulut, di samping juga
mengganggu sesama manusia juga para
malaikat, sehingga mubah hukumnya untuk masuk masjid.
Bawang merah memiliki sifat panas
pada tingkatan kedua, disamping juga memiliki sifat lembab berlebih. Bawang
berkhasiat mencegah bahaya air yang sudah berubah bentuk dan rasanya. Mengusir
bau beracun, memancing selera makan, memperkuat lambung, membangkitkan gairah,
memperbanyak hormon, mempercantik warna kulit, menghilangkan dahak serta
membersihkan lambung.
Bagian tengahnya dapat
menghilangkan panu, bila dibalurkan pada sekitar bagian tubuh yang terserang
penyakit alopecia(botak) bisa bermanfaat sekali. Jika dicampur dengan
garam, dapat menghilangkan ketombe. Bawang merah yang dihirup baunya oleh orang
yang baru meminum obat pencahar, bisa mencegah mual dan muntah serta menghilangkan
bau obat tersebut. Bila airnya digunakan sebagai gurah, bisa membersihkan
kepala. Bisa juga diteteskan ke telinga apabila susah mendengar atau
berdengung, mengeluarkan nanah atau kemasukan air. Bau pedas yang menyebabkan
keluarnya air mata juga berguna sekali. Bagian tengahnya baik sekali dipakai
bercelak bila dicampurkan dengan madu untuk memperbagus bagian putih mata.
Bawang merah yang dimasak juga
mengandung banyak gizi, berguna mengobati penyakit kuning, batuk dan sesak
nafas, bisa memperlancar buang air kecil dan melunakkan buang air besar.
Berkhasiat juga mengobati gigitan anjing (tapi bukan anjing gila) bila
dibalurkan air perasannya ditambah sedikit garam pada bagian luka. Bahkan bila
dibalurkan di dubur bias membantu membuka lubang bawasir/ambien.
Dalam as-Sunah disebutkan bahwa
Rasulullah memerintahkan orang yang hendak mengkonsumsi bawang merah dan juga
bawang putih agar mematikan efek sampingnya dengan cara memasaknya. Efek
samping dari bawang merah dapat dihilangkan
pada suhu tinggi karena senyawa aktifnya yang menyebabkan efek buruk akan
terurai dan menghilangkan efek berbahaya.bawang merah termasuk jenis keluarga
sayuran Liliaceae, sayuran beraroma
menyengat dengan kandungan sulfat alil, yaitu zat balerang yang mudah
menguap. Oleh sebab itu hendaknya berhati-hati menggunakan bawang iris yang
disimpan, karena akan layu dan jadi bahan beracun, maka harus digunakan dalam
keadaan segar. Jadi mengkonsumsi bawang merah harus dimasak, sedangkan jika diiris maka harus segera dikonsumsi.
Terbukti secara ilmiah bahwa
perasan bawang merah dapat membunuh kuman TBC segera musnah begitu seseorang menghiup uap bawang merah.
Bahan-bahan aktif medisinal yang terdapat dalam bawang merah adalah vitamin C
yang anti pembusukan dan penambah gairah, hormone-hormon sexs penambah gairah
kaum lelaki, bahan colocnin, yaitu sejenis insulin yang dapat menurunkan
kadar gula dalam darah. Oleh sebab itu bawang trmasuk obat-obatan yang berguna
bagi penderita sakit gula. Di dalam bawang merah juga terdapat belerang, besi
dan vitamin yang dapat menguatkan otot-otot.
Bawang merah juga mengandung zat
pelancar air seni dan empedu, penambah stamina jantung, enzim-enzim yang
berguna bagi perut, zat-zat pengaktif kalenjar dan hormon. Umbi bawang merah
mengandung zat antibiotika yang lebih kuat daripada penisilin, ormayusin dan
sulfat. Sehingga dapat menyembuhkan TBC, sipilis, kencing nanah dan membunuh
berbagai jenis kuman berbahaya.
Kita temukan petani-petani miskin
yang bergantung pada makanan yang banyak mengandung bawang merah segar akan
menjadi lebih kuat daripada orang kaya yang makan makanan yang enak dan bergizi
serta hidup dalam kemewahan. Pola hidup mewah dianggap sebagai salah satu
factor penyebab munculnya sejumlah penyakit, karena Allah SWT telah menciptakan manusia agar dia
mau menjalani kesusahan di dunia ini.
Allah SWT
berfirman dalam QS. Al-Mulk: 15
15. Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah
di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan hanya
kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.
Allah juga berfirman,”Sungguh
Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah. Karena itu, apabila
seseorang keluar dari jalur yang telah ditetapkan oleh Allah SWT, dia akan
mengidap penyakit, misalnya lemah fisik dan sakit tulang.”
Kita percaya bahwa umur ada di
tangan Allah SWT, tetapi secara empiris terbukti bahwa orang-orang yang paling
banyak mengkonsumsi bawang merah adalah orang-orang kuat dan jauh dari
penyakit. Sedikit sekali orang yang mengkonsumsi bawang merah terserang kanker,
TBC, atau lemah. Merekalah orang-orang yang kuat melawan penyakit.
Jadi, kesimpulan
dari teori di atas (kandungan bawang) yang dikemukakan oleh ilmuwan Jerman,
Matthias Schleiden (ahli tumbuhan, 1804-1884) bukanlah sekedar ilmu kosong
belaka. Semua ilmu itu pasti ada sangkut-pautnya di dalam kitab agung Allah
SWT. Di dalam al-Qur’an sudah jelas Allah memerintahkan umatnya untuk membaca,
berfikir, menelaah, meneliti, dan kemudian menemukan rahasia yang dikandung
oleh kebenaran al-Qur’an. Seperti ayat ke-61 surah al-Baqarah yang menyebut
singkat tentang perwujudan bawang merah. Ternyata disana terkuak sangat banyak
khasiat serta manfaat dari wujud kecil si bawang merah.
“Maka
celakalah bagi orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah.”
****
219. mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi.
Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat
bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". dan
mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " yang
lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu
supaya kamu berfikir, (QS.
Al-Baqarah: 219)
والله اعلم