WORLD RED CROSS AND RED CRESCENT DAYS
Tanggal 8 Mei merupakan tanggal yang diperingati sebagai Hari Palang Merah Internasional. Pada tahun 2018 ini, Hari Palang Merah Internasional diperingati pada usia ke 155 tahun. Tanggal ini dipilih untuk menghormati dan menghargai jasa Bapak Palang Merah Internasional yaitu Henry Dunant. Henry Dunant adalah seorang pengusaha sekaligus aktivis sosial asal Swiss.
Pada tanggal 24 Juni
1859 di Solferino, sebuah kota kecil yang terletak di daratan rendah Propinsi
Lambordi, sebelah utara Italia, berlangsung pertempuran sengit antara prajurit
Perancis dan Austria. Pertempuran yang berlangsung sekitar 16 jam dan
melibatkan 320.000 orang prajurit itu, menelan puluhan ribu korban tewas dan
luka-luka. Sekitar 40 ribu orang meninggal dalam pertempuran.Terlebih lagi,
komandan militer tidak memperhatikan kepentingan orang yang terluka untuk
mendapatkan pertolongan dan perawatan.Saat itu, hanya ada empat dokter hewan
yang merawat seribu kuda serta seorang dokter untuk seribu orang.Pertempuran
tersebut pada akhirnya dimenangkan oleh Perancis dan Italia.
Pada
hari yang sama, seorang pemuda warganegara Swiss yang bernama Henry Dunant yang
kebetulan lewat dalam perjalanannya
untuk menemui Kaisar Prancis, Napoleon III guna keperluan bisnis. Melihat
penderitaan tentara yang terluka, Henry Dunant bekerja sama dengan penduduk
setempat, segera bertindak mengerahkan bantuan untuk menolong mereka. Kata-kata bijaknya yang diungkapkan saat itu,
Siamo tutti fratelli (Kita
semua saudara), membuka hati para sukarelawan untuk melayani kawan maupun lawan
tanpa membedakannya.
Sekembalinya Dunant ke
Swiss, dia menuangkan kesan dan pengalaman tersebut dalam sebuah buku berjudul “Kenangan
dari Solferino” (Un Souvenir De
Solferino) yang menggemparkan seluruh Eropa. Dalam bukunya dia mengajukan
dua gagasan antara lain:
- Perlunya mendirikan perhimpunan bantuan di setiap negara yang terdiri dari sukarelawan untuk merawat orang yang terluka pada waktu perang.
- Perlunya kesepakatan internasional guna melindungi prajurit yang terluka dalam medan perang dan orang-orang yang merawatnya serta memberikan status netral kepada mereka.
Banyak orang yang
tertarik dengan ide Henry Dunant, termasuk Gustave Moynier, seorang pengacara
dan juga ketua dari The Geneva Public Welfare Society (GPWS).Moynier pun
mengajak Henry Dunant untuk mengemukakan idenya dalam pertemuan GPWS yang
berlangsung pada 9 Februari 1863 di Jenewa.ternyata, 160 dari 180 orang anggota
GPWS mendukung ide Dunant. Pada saat itu juga ditunjuklah empat orang anggota
GPWS dan dibentuklah KOMITE LIMA
untuk memperjuangkan terwujudnya ide Henry Dunant. Mereka adalah :
1.
Gustave
Moynier
2. dr. Louis Appia
3. dr. Theodore Maunoir
4. Jenderal Guillame-Hendri
Dufour
Adapun Henry Dunant,
walaupun bukan anggota GPWS, namun dalam komite tersebut ditunjuk menjadi
sekretaris. Pada tanggal 17 Februari 1863, Komite Lima berganti nama menjadi
Komite Tetap Internasional untuk Pertolongan Prajurit yang Terluka
sekaligus mengangkat ketua baru yaitu jenderal Guillame Henri Dufour.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar