Duo Tumpeng Terakhir BARA PAMERA XIII
Jum’at, 11 Desember 2015
Setelah adzan magrib
berkumandang, anggota KSR-PMI Unit UIN Malang langsung bergantian mengambil air
wudhu untuk melaksanakan sholat magrib
berjama’ah. Semua nampak semangat memenuhi panggilan Tuhan saat petang nan mendung
itu. Tidak ada yang gaduh. Semua
terlihat khidmad, tenang, khusuk. Bukun khusuk sebenarnya, tapi memang tak
boleh saja jika sholat sambil ramai dan bicara. Apalagi menggosip yang sudah
jadi kebiasaan.
Seusai sholat, seluruh
anggota muda, biasa, luar biasa, hingga kehormatan yang turut hadir langsung
memenuhi “atrium” yang sudah disediakan berupa karpet sederhana yang tak jelas
harganya. Tentunya dengan tatanan yang sangat rapi dan menawan.
Bukan karpetnya yang
menjadi daya tarik mereka berbondong-bondong datang ke tempat yang berada tepat
di sebelah UKM Inovasi itu, melainkan karena memenuhi hajat panitia inti BARA PAMERA XIII se-Indonesia yang telah
sukses terlaksana pada 2 bulan yang lalu.
“Tak ada gula, tak mungkin
semut bergerak menghampiri”. Kadang pepatah kuno turun temurun ini dirasa jitu
jika diterapkan ke dalam sebuah dimensi gerak serupa. Nah, jadi hal inilah yang
dilakukan panitia inti BARA PAMERA XIII dalam menyukseskan penutupan lembar
terkait kegiatan, sekaligus syukuran atas apa yang telah Allah berikan terhadap
kelancaran acara yang telah berlangsung.
Duo tumpeng (karena duo serigala terlalu mainstream!), makhluk inilah yang ditunggu-tunggu “masyarakat” KSR
setelah mendengar sambutan ketua pelaksana BARA PAMERA XIII (Faisal) dan
bendahara BARA PAMERA XIII (Heni) menyampaikan sederet pengalokasian dana
keluar-masuk kegiatan. Tak berpanjang lebar, sambutan-sambutan diakhiri dengan
pembacaan do’a oleh saudara Alwi.
Do’a selesai, duo tumpeng langsung dibagikan kepada
“warga” KSR yang perutnya sudah ingin dimanjakan. Tak ada yang protes sebab
gratis. Semua menikmati malam itu. Tidak hanya anggota KSR saja yang melahap duo tumpeng, UKM lain pun ikut
mencicipi. Tawa, canda, cerita hingga sumpah serapah bagi mereka yang telah
menyimpan lauk terbaik untuk dikonsumsi sendiri telah jadi pengantar proses
masuknya duo tumpeng ke dalam lambung
mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar