Anda Terlihat
Tua dari Usia Anda?
Banyak orang yang menyukai minuman ringan dan minuman bersoda karena
rasanya yang enak dan lumayan menyegarkan. Meski tidak banyak orang yang tahu,
minuman bersoda juga memiliki sifat candu atau sang peminum bisa mengalami efek
kecanduan. Orang yang telah kecanduan bisa mengkonsumsi minuman ini setiap
harinya. Bahkan dalam sehari bisa habis dalam berbotol-botol. Bagi yang
menggemari minuman ini hendaknya mulai membatasinya dari sedini mungkin. Banyak
zat-zat tambahan yang tidak baik terkandung dalam minuman tersebut. Salah
satunya zat pewarna, penambah rasa, zat pengawet, agen pembentuk busa serta zat
asam yang dinilai dapat menggrogoti kesehatan secara perlahan.
Mengkonsumsi sekaleng saja minuman bersoda dalam sehari dapat
meningkatkan resiko sindrom metabolik sebesar 48%. Sindrom ini adalah
serangkaian faktor diabetes dan penyakit jantung. Namun, nampaknya efek negatif
dari minuman bersoda mulai membuahkan bibit. Penelitian terbaru mengungkapkan
minuman bersoda kerap dapat mempercepat proses penuaan. Hal ini dibuktikan
dengan orang yang mengkonsumsi 2 kaleng minuman bersoda setiap hari, akan
memiliki perubahan DNA sel 4,6 tahun lebih tua.
Para aktivis kerap menyalahkan minuman manis yang bisa berkontribusi
terhadap kenaikan masalah diabetes tipe-2 dan obesitas. Namun ini ialah yang
pertama kalinya peneliti mengkaitkan minuman dengan penuaan diri. Ilmuwan
menganalisa ribuan sample DNA untuk menemukan orang yang minum minuman
bersoda secara ruti memiliki telomere yang lebih pendek. Telomere
merupakan struktur kecil yang melindungi DNA dari terjadinya kerusakan dan
merupakan indikator kesehatan. Semakin bertambah usia, telomere akan
beregenerasi menjadi pendek dan semakin pendek. Hal ini akan menyebabkan DNA
menjadi rusak dan meningkatkan penyakit-penyakit yang berhubngan dengan usia
seperti alzheimer, penyakit jantung dan diabetes. Mempelajari telomere, para
ahli menemukan bahwa orang yang rutin mengkonsumsi minuman bersoda memiliki
telomere yanh lebih pendek dibandingkan dengan mereka yang tidak
mengkonsumsinya.
Hal ini sejalan dengan ungkapan prof. Elissa Epel dari University of
California, San Fransisco, “konsumsi soda bergula secara rutin bisa
mempengaruhi perkembangan penyakit, tak hanya dengan berusaha mengontrol
metabolisme tubuh dari gula, namun juga melalui percepatan penuaan sel dari
jaringan”. Dia juga mengingatkan akan adanya kemungkinan bahwa menhkonsumsi
minuman bersoda juga terkait dngan pemendekan
telemore pada anak-anak dan kasus ini Hmpir serupa dengan merokok.
Bukankah Rasulullah telah mengingatkan untuk tetap memilih makanan
dan minuman yang halaalan toyyiban. Bukan sekedar halal, tetapi juga
baik dan menyehatkan untuk tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar