CITA-CITA?
Manusia
hidup pasti memiliki tujuan yang jelas. Allah menciptakan manusia di bumi juga bukan
tanpa alasan. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 30-33, yang
artinya:
“Ingatlah
ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : “Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan khalifah di muka bumi.” Mereka berkata : “Apakah Engkau hendak
menjadikan di bumi itu siapa yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?” Allah berfirman : “Sesungguhnya Aku me-ngetahui apa yang
tidak Engkau ketahui.” Dia mengajar kepada Adam nama-nama seluruhnya,
kemudian memaparkannya kepada para malaikat, lalu berfirman : “Sebutkanlah
kepadaKu nama-nama benda itu, jika kamu ‘orang-orang’ yang benar.” Mereka
berkata : “Maha suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang
Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana.” Allah berfirman : “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka
nama-nama benda ini !” Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama
benda itu, Allah berfirman : “Bukankah sudah Aku katakan kepadamu, bahwa
sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang
kamu lahirkan dan kamu sembunyikan?”
Dengan
tujuan tersebut, pastinya manusia akan mengupayakan segala hal untuk menggapai
tujuan hidupnya. Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan menetapkan
sebuah cita-cita. Cita-cita yang dibuat oleh seseorang akan selalu diupayakan
agar terwujud. Namun, tidak jarang pula, dengan seiring berjalannya waktu
cita-cita tersebut bisa berubah sesuai dengan keadaan yang dihadapi dimasanya. Tidak
sedikit pula orang yang menukis secara rinci cita-cita yang akan diwujudkannya
di masa depan. Dengan membuatnya secara rinci, maka akan semakin mudah dan
jelas langkah yang akan ditempuh untuk mewujudkannya.
Lantas,
bagaimana usaha kita dalam mewujudkan cita-cita tersebut? Hal pertama yang
harus dilakukan adalah mengenali potensi diri sendiri. Potensi ini biasa
disebut juga sebagai fitrah. Fitrah adalah nilai-nilai yang baik yang
dianugerahkan Tuhan kepada manusia. Kelebihan ini dapat dipelihara, diperkuat,
dan dikembangkan untuk mendukung pencapaian cita-cita seseorang. Selanjutnya adalah
terus berusaha dan berdoa. Jika telah berusaha dengan maksimal, maka langkah
selanjutnya adalah berdoa dan bertawakal kepada Allah SWT. Dengan usaha-usaha
tersebut, maka bukan tidak mungkin cita-cita yang diinginkan dapat terwujud
sesuai harapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar