Blog ini merupakan blog resmi dari UKM KSR-PMI Unit UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Minggu, 28 Juli 2019
Kisahku Bersama Langit Jingga
Sebias sinar senja membalik anganku...
Dibawah udara berkabut yang menepis meninggalkan langit jingga...
Aku tersadar dalam sebuah kerinduan...
Namun aku tak bisa jumpa dalam sekejap masa mendatang...
Aku tak bisa beranjak di bawah cahaya remang...
Yang mencengkram langkahku yang harus berjuang...
Aku hanya bisa mengukirnya dalam sebuah diksi...
Yang kususun indah dalam sebait puisi...
Namun kini senja hampir pergi...
Menanti waktu di sinar pagi...
Dalam sebuah penantian ini...
Aku ingin berbicara meski didalam sepi...
Dan aku ingin menatapnya setelah berjuang nanti...
Senja...
Masihkah kau mendengarku?
Mendengar gumamku yang lirih dan rintih ini...
Senja...
Andaikan kau tahu...
Hati ku terlalu kecil untuk menanggung kerinduan yang besar...
Namun aku tahu bahwa aku harus bisa menggapai harapan...
Yang kini masih berada diantara bintang...
Senja...
Terimakasih karena kau telah menemaniku saat ini...
Silau jinggamu terbias menerangi hatiku yang pudar...
Meski kini harus berat kuucap selamat tinggal...
Oleh: Angkatan 27
Minggu, 21 Juli 2019
Setiap Orang Memiliki Kehidupan Yang Berat
“Apa alasanku dilahirkan di dunia ini?”.
Tak peduli sebanyak apapun kau memikirkannya, namun tetap
saja tidak ada jawabannya.
Kau tak dilahirkan seperti itu hanya karena kau ingin
hidup seperti itu.
Dirimu sendirilah yang harus memutuskan.
Memutuskan bagaimana kau akan hidup nanti.
Kau bisa menjalani kehidupan mewah atau bahkan kehidupan
yang menyedihkan.
Kau hanya harus hidup dengan keputusanmu sendiri.
Agar nantinya kau bisa terbang atau pergi kemanapun kau
mau.
Ingat! Ini adalah hidupmu.
Kau berhak menentukan bagaimana kau akan hidup.
Namun ketika kau merasa kehidupan yang diputuskanmu itu
hancur,
Kau harus ingat bahwa tidak seorangpun di dunia ini yang
hidup dengan mudah.
Kau hanya tidak tahu saja.
Seperti halnya hidupmu yang juga hanya diketahui olehmu.
Setiap orang memiliki kehidupan yang berat.
Minggu, 14 Juli 2019
Problematika Masa Remaja
Oleh: Fitriyah
Masa remaja adalah masa dimana seseorang
memiliki rasa keingintahuan yang besar dan cenderung ingin mengeksplorasi
dunia. Seringkali hasrat untuk menjelajahi segala hal ini tidak diikuti oleh
pertimbangan yang matang, sehingga terkadang tindakan-tindakan yang diambil
dapat beresiko tinggi baik bagi diri sendiri, orang lain dan lingkungan
sekitarnya. Jika hal tersebut tidak diperhatikan dan dibiarkan tanpa
pengawasan, maka perbuatan beresiko ini dapat memunculkan
beberapa masalah.
Beberapa masalah yang sering dihadapi remaja
antara lain sebagai berikut:
1. Penampilan
Bagi para remaja penampilan merupakan salah
satu masalah penting. Hal tersebut dikarenakan bagian tubuhnya yang terus
berkembang dan berubah, yang tentunya mereka harus mengatasi
perubahan-perubahan tersebut. Selain itu mereka akan terus melihat dan
mendengar sosok-sosok yang sempurna di media sosial dan juga teman sebayanya
akan membuat mereka semakin memperhatikan penampilannya secara berlebihan.
2. Pendidikan
Masa remaja merupakan masa dimana para remaja
belajar membuktikan jati dirinya dengan mencetak nilai setinggi mungkin dan
meraih prestasi yang tentunya membanggakan orang-orang yang dicintainya. Hal ini
baik untuk masa depan mereka, namun tetap harus sesuai dengan kemampuan
masing-masing remaja, jika dipaksakan maka akan menciptakan tekanan besar,
bahkan mereka dapat setres jika tidak bisa mengatasi hal tersebut.
3. Cinta
Aliran hormon di dalam tubuh yang semakin
meningkat membuat para remaja semakin banyak memiliki masalah, khususnya
masalah percintaan. Bagi para remaja menyukai lawan jenisnya adalah hal yang
wajar, namun para orang tua harus memastikan anak-anak remaja mereka agar tidak
melakukan hal-hal di luar norma.
4. Bullying
Penindasan atau yang biasa disebut bullying
adalah salah satu masalah remaja lainnya yang sangat mengganggu kehidupan
mereka. Hal tersebut bahkan bisa mempengaruhi kepribadian dan perilaku mereka. Untuk
mencegah hal tersebut maka para orang tua perlu memastikan bahwa anak mereka
selalu mendiskusikan semuanya tanpa ada yang terlewat. Ajari mereka untuk bisa
keluar dari situasi seperti itu.
5. Persahabatan
Banyak para remaja yang bisa membuat hubungan
sepele menjadi sangat rumit, bahkan terkadang hubungan pertemanan yang indah
sering dibumbui dengan masalah-masalah sepele. Hal ini wajar dilakukan, karena
mereka sedang dalam proses mengembangkan keterampilan sosial mereka.
6. Harga diri
Kebiasaan lain yang biasa dilakukan para
remaja adalah membanding-bandingkan diri mereka dengan orang lain. baik dari
bentuk tubuh, prestasi hingga penampilan. Hal ini tanpa disadari akan
menciptakan tekanan pada diri mereka sendiri.
Dengan segala ketidakstabilan hormon dan
sikap, maka diharapkan pada setiap orang tua untuk membantu anak-anaknya untuk
menemukan jatidiri mereka sendiri tanpa terpengaruh dari teman-temannya.
Minggu, 07 Juli 2019
Hebatnya Seorang Wanita
Semestinya setiap laki-laki memuliakan dan menghargai wanita,
Karena tanpanya, lelaki tak ada.
Wanita bisa menjadi seorang ibu sekaligus ayah bagi anak-anaknya.
Namun laki-laki tak bisa menjadi keduanya.
Kalaupun bisa maka tidak akan sebaik wanita.
Karena wanita lebih memilih memprioritaskan keluarga daripada karir yang ia bangun sebelumnya.
Membicarakan soal betapa mulianya sosok wanita, penulis teringat sebuah cerita yang ia baca di suatu buku, cerita yang menggambarkan betapa wanita begitu mulia.
Suatu saat dalam pesawat yang menuju Kendari, ada seorang Bapak sekitar umur 30 tahun sedang menimang balita berumur 2,5 tahunan. Ina (penulis cerita) yang saat itu duduk bersebelahan dengan sang bapak mengukir senyuman sambil bertanya sebatas berkenalan, “Dimana Ibunya Pak?”. Iapun menjawab ragu, “Tidak ada”. Ina tak melanjutkan pertanyaan lainnya, takut menyinggung perasaannya. Ina mengalihkan pandangannya pada sang anak yang mulai bangun dari tidurnya. Anak itu mulai menangis di pangkuan ayahnya. Take off pesawat pun dimeriahkan oleh riuh gaduh tangisan balita tersebut. Sang bapak mencoba meredakan tangisan sang anak, “sudah... diam... diam... tidur... tidur... ”. Sangat simpel reaksi sang bapak. Namun tentu saja cara itu tidak akan ampuh meredakan tangisan anak.
Pesawat terus melambung tinggi menembus angkasa raya. Terlihat pesona eksotis Jakarta yang bertaburkan kerlipan lampu. Namun hati Ina masih mencoba berempati dengan apa yang dirasakan sang bapak yang duduk di sebelahnya, yang harus membawa seorang balita tanpa kehadiran seorang wanita yang berpredikat bunda. Menit-menit berikutnya tangis sang mulai anak reda, senyap dan cukup syarat membuat Ina tertidur.
15 menit menuju landing, pramugari dan pilot telah memberikan aba-aba pada setiap penumpang untuk menegakkan sandaran kursi dan menguatkan sabuk pengaman. Di keadaan seperti itu, tercium aroma kurang sedap, seperti yang Ina duga, ternyata sang anak buang air besar mengotori celana sang ayah dan tempat duduknya. Inapun membantu sang bapak yang terlihat kesulitan itu untuk membawakan tasnya menuju toilet. Ya Robb... Begitu kerepotannya seorang laki-laki yang melakukan tugas sehari-hari seorang wanita yang berpredikat Bunda.
Pelajaran berharga pada setiap wanita.
Siapapun kita, haruslah memberikan penghormatan pada seorang wanita yang akan menjadi seorang ibu bagi anak-anaknya.
Banyak di luar sana, wanita yang bukan hanya menjadi seorang ibu bagi anak-anaknya, namun juga menjadi sosok ayah bagi mereka. Mampukah seorang laki-laki memperlakukan anak dengan lembut layaknya wanita itu?.
Sumber cerita: “Jangan Jatuh Cinta, Tapi Bangun Cinta” karya Setia Furqon K. dan Ina Agustina.
Langganan:
Postingan (Atom)