Siamo Tutti Fratelli....
Pada tulisan kali ini PMR BYRC (Bintama Youth Red Cross) dari
SMPN 14 Malang mau berbagi kisah tentang kegalauan Henry Dunnant, yang pada
akhirnya kegalauan itulah yang mengawali terciptanya organisasi palang merah.
Kisah Pilu Henry Dunnant dimulai sekitar tahun 1859, dimana kondisi saat itu
daratan eropa sedang dilanda perang dimana-mana, salah satunya antara
pemerintah Perancis melawan Italia.
Alkisah saat itu Henry Dunnant bekerja sebagai saudagar yang
ingin bertemu kaisar Perancis untuk membahas masalah bisnis. Saat itu sang
kaisar Napoleon III sedang berperang di daerah Italia. Lalu berangkatlah
Dunnant ke Italia, namun di tengah jalan dia kaget melihat kondisi perang yang
sangat tragis. Agar lebih paham kondisi saat itu mari kita bernyanyi bersama,
tahu lagu “Terlatih patah hati” dari the Rain Feat Endang Soekamti.. nyanyi
yang semangat yaaa...!!!
Banyak tentara yang luka
Saat perang di Italia
Oleh senapan meletus
Atau luka cedera serius
Terima kasih kalian
Barisan para warga
Yang selalu membantu
Tanpa ada rasa ragu...
Hanya satu yang aku sesali...
Banyak yang mati gak da yang nolongin.. Hooyyy...
Begini rasanya, perang banyak
korbannya
Harap cepat-cepat ditolong dan
dirawat
Ditembak pakai senapan (sudah
biasa)
Ditusuk pakai pedang (sudah
Biasa)
Penuh luka itu pasti...
Tapi aku tetap simpatiii....
Nah gitu baru semangat... dari lagu di atas sudah jelas bahwa
saat itu banyak korban berjatuhan baik di kalangan militer maupun rakyat sipil.
Saking banyaknya resimen kesehatan dari militer kewalahan dan banyak yang tidak
bisa ditangani. Akhirnya banyak nyawa yang mati karena tidak ada yang menolong.
Saat itu Dunnant melihat hal tersebut di Desa Solferino daerah perbatasan
Italia.
Melihat itu Pak Dunnant tergerak hatinya untuk menolong
korban dibantu warga sekitar. Sampai-sampai Dunnant lupa tujuan utama pergi ke
Italia untuk berbisnis. Pengalaman memilukan ini akhirnya ditulis dalam sebuah
catatan harian dan dibukukan pada tahun 1862. Buku ini diberi judul Un
Souvenir De Solferino.
Buku Diary Benih Terbentuknya Palang Merah
Buku Un Souvenir De Solferino ini membuat mata dunia
terbuka. Dan pada akhirnya terbentuklah gerakan palang merah Internasional.
Setelah melewati beberapa konferensi, maka keluarlah beberapa keputusan antara
lain tentang Lambang, Prinsip dasar gerakan palang merah yang akan kita bahas
di artikel ini.
Pada konferensi tahun 1863 sampai 2005 akhirnya disepakati
ada 3 (sebenarnya 4) lambang resmi yang dipakai lembaga kepalangmerahan. 3
lambang itu antara lain:
1.
Palang Merah
2.
Bulan sabit Merah
3.
Kristal Merah
4.
Singa Matahari Merah (sekarang sudah tidak digunakan)
Selain lambang ada 7 prinsip dasar gerakan palang merah dan
bulan sabit merah internasional yang harus kita hafalkan, hayati dan kita
amalkan sebagai anggota PMR, prinsip dasar tersebut antara lain:
1.
Kemanusiaan
2.
Kesamaan
3.
Kenetralan
4.
Kemandirian
5.
Kesukarelaan
6.
Kesatuan
7.
Kesemestaan
Nah biasanya untuk cepat menghafal 7 prinsip ini digunakan
singkatan “Man Sa Ne Man Su Sa Se”, Mudahkan???
Cukup sekian dari kami, salam inter arma caritas....
Dan di ujung artikel kami sertakan beberapa foto kegiatan
yang ada di PMR Unit SMPN 14 Malang.. PMR BYRC “Lets Make Won”
Kunjungan Ke PMR SMPN 24 Malang
Eksperimen Bahaya Merokok
|
Latgab PMI Kota Malang di Coban Rondo
Kunjungan ke PMR SMPN 11 Malang
|
Suasana Makan Bersama Saat DIKLATSAR X
|
By: PMR SMPN 14
Malang
|
adek2 pmr ini memang sangat menginspirasi dehh, semangat saudara ;)
BalasHapusacaranya seru banget >.< dan terima kasih informasi bermanfaatnya.
BalasHapusEh, gambarnya bagus. Dapat dari mana, ya?
BalasHapus