Oleh : Sulaimah
Assalamualaikum sahabat –sahabatiku yang cantik dan
ganteng.......kali ini saya mau sharing niehhh tentang pengalaman pribadi ku.
Sebelumnya saya mau perkenalkan nama saya ima, waktu saya masih belajar di
sekolah MTS tepatnya pada kelas VIIi saya pernah mengalami pembulian di kelas,
loe kok bisa MTS mengalami pembulian, ya bisa saja karena ceritanya begini aku
waktu kelas VII itu tidak sekelas sama teman-temanku di kelas VIII pada aktu
kelas VII itu aku kelas B tapi pas waktu kelas VIII aku naik ke kelas A
otomatis kan aku masih asing dengan
mereka sedangkan yang lain itu sudah pada akrab karena memang hanya aku
pindahan dari kelas B gak tau kenapa aku kok bisa di pindah ke kelas A, aku
awalnya gak terima dan sampai nangis mengadu ke kantor kenapa Cuma aku yang
dipindah yang lainnya kok gak, aku merasa ingin berhenti sekolah karena aku
tidak mau pindah kelas setelah guru-guru menasehati aku kenapa aku dipindah
maka aku sadar mungkin ini sudah takdirku, berbulan aku di buly dan gak akrab
dengan teman-teman kelas tapi lama kelamaan alahamdulillah semuanya sudah kayak
berbanding terbalik aku sudah mulai akrab dengan mereka dan bahkan aku punya
sahabat namanya itu adalah (QY,FTR,UKH) kita saling membantu sama lain dan aku
mulai mengetahui sifat dari mereka. Waktu MTS berlalu dilanjut waktu SMA pas
SMA aku mengalami trauma, aku tidak berani atau sulit untu bergul tentu saja
itu mempengaruhi proses belajarku sampai-samapi aku dipanggil oleh guruku
karena pas UTS nilaiku jelek dan sampai-sampai aku dipanggil oleh guruku kenapa
ima prestasinya kok menurun padahal waktu MTS kan bagus, guru saya mengetahui
karena saya sekolh MTS dan MA itu di satu lembaga.
Dari kasus yang pernah saya alami,
yang dibutuhkan oleh siswa disini adalah stakeholder sekolah, yaitu guru bimbingan
dan konseling.
Yang
dimaksud stakeholder disini adalah komponen yang dimiliki oleh
sekolah/madrasah. Jadi lebih mudahnya stakeholder itu adalah seseorang yang
berperan, seseorang yang berinvestasi dalam menjamin kesuksesan mutu pendidikan
disuatu sekolah/madrasah. Bisa dibilang kalau stakeholder itu adalah seseorang
yang memiliki perhtian yang lebih, memperhatikan semua pendidik. Tanpa adanya
stakeholder sekolah/madrasah tidak akan berjalan dengan lancar, sebagaimana
mestinya. Tanpa adanya kerja sama yang baik antara stakeholder dan guru BK,
maka pelayanan bimbingan dan konseling terhadap siswa tidak akan berjalan
dengan baik dan lancar. Dari sini kita dapat mngetahui bahwaa hubungan antara
guru BK denga stakeholder itu bagaikan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan.
Sekian sepenggal dari cerita
saya............wassalam.
karya: Sulaimah.