Ketika mendengar kata cemburu, yang berada dalam benak pikiran bahwa
cemburu adalah sifat iri yang biasa digunakan dalam konteks “iri terhadap
seseorang yang memiliki sesuatu yang tidak kita miliki”. Rasa cemburu manusia
bisa dikarenakan orang yang disayangi berdekatan dengan orang lain yang menurut
penilaiannya orang tersebut akan merebut kekasihnya. Atau juga sifat cemburunya
seseorang itu karena kemampuan atau keterampilan dan juga karena ketampanan.
Faktanya tidak hanya manusia saja yang memiliki rasa cemburu, Allah pun juga
memiliki rasa cemburu. Persoalannya sekarang adalah apakah sifat cemburu
manusia itu sama atau tidak dengan sifat cemburu yang dimiliki oleh Allah SWT.
Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah saw bersabda: “Allah pencemburu. Allah cemburu (marah sekali), kalau seorang yang beriman melakukan apa yang diharamkan Tuhan.“ (HR. Bukhari ke 1611)
Dari hadits diatas dapat diketahui bahwa cemburu yang dimiliki Allah
SWT bukan karena cemburu atau iri terhadap sesuatu yang dimiliki oleh orang
lain seperti cemburunya manusia, tetapi cemburu Allah SWT adalah bentuk kasih
sayang terhadap hambaNya. Allah tidak suka atau marah sekali terhadap hambaNya
yang beriman apabila mereka melakukan apa yang telah diharamkanNya. Allah
melarang manusia melakukan apa yang sudah dilarangNya, karena Allah ingin
manusia tidak merusak dirinya sendiri ke dalam jurang dosa dan maksiat,
sehingga dapat menyebabkan hambaNya yang beriman masuk neraka. Allah SWT sangat
sayang kepada orang yang beriman dan Allah hanya menginginkan manusia untuk
melaksanakan apa yang diperintahNya dan meninggalkan apa yang telah
dilarangNya.
Perlu diketahui bahwa sifat cemburu yang dimiliki Allah SWT sesuai dengan kemuliaanNya. Namun sifat cemburu Allah tidak boleh disamakan dengan sifat cemburu manusia. Sebagaimana sifat Allah yang lainnya. Kesamaan nama tidak harus menjadikan kesamaan hakikat. Jadi, walaupun seorang hambaNya mempunyai sifat cemburu dan Allah juga mempunyai sifat cemburu, namun hakikat dari dua sifat itu berbeda karena beda penyandarannya. Satu disandarkan kepada Allah azza wa jalla dan yang satu disandarkan kepada manusia sendiri.
Oleh: Yosi Ifroda
Dari bacaan tersebut, mengingatkan saya untuk selalu berbuat apa yang disukai Allah, dan menjahui apa yang dilarangnya
BalasHapusCemburu allah swt adalah bentuk kasih sayang terhadap hambanya. Apabila kita sebagai hambanya melakukan apa yang telah diharamkan-Nya .
BalasHapusamal ma'ruf nahi munkar
BalasHapusSemakin seseorang dicintai oleh Allah semakin cemburu juga terhadap umat tersebut. Karena cinta dan cemburu ibarat dua sisi mata uang. Allah adalah Dzat Maha Pencinta dan Maha Pencemburu.
BalasHapusOleh karena itu kita sebagai hamba-Nya harus mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya agar kita senantiasa menjadi hamba yang dicintai-Nya.
Allah adalah dzat yang maha penyayang. Allah menyayangi hamba-Nya tanpa membedakan yang satu dengan yang lainnya. Oleh karenanya, sebagai seorang hamba, harusnya kita sadar bahwa Allah selalu cemburu pada kita yang selalu mengedepankan urusan duniawi, bahkan tanpa sengaja kita terkadang melupakannya dengan lalai menjalankan perintah-Nya, atau justru melanggar perintah-Nya. Namun kita justru tak sadar akan hal seperti itu, bahkan ketika Allah marah, kita justru terkadang menyalahkan takdir-Nya. Tanpa sadar bahwa marahnya Allah adalah bentuk kasih sayang-Nya kepada kita,agar kita sadar betapa cemburunya Allah kepada kita. Oleh karenanya, harusnya kita harus selalu mentaati perintah-Nya agar senantiasa dicintai oleh-Nya.
BalasHapusAllah tidak suka dengan hambanya yang tidak menaati peraturannya, dengan rasa cemburulah Allah mengungkapkanya. Meskipun Allah mengungkapkanya dengan cemburu tetapi cemburu tersebut tidak boleh disamakan dengan manusia, Allah cemburu dengan cara mulianya sendiri
BalasHapusAllah cemburu yang berarti Allah sayang kepada hamba tersebut. Bukan tidak mungkin Allah rindu akan pintaan kita. Sebenarnya kita yang butuh Allah namun mengapa kita seolah enggan untuk meminta?? Allah rindu kita bermunajat, kita manusia sudah sepatutnya selalu bersyukur dans sambat ke Allah. Bukankah Allah adalah sebaik² tempat mengadu ?
BalasHapus