TRAGEDI ”PENIWEN AFFAIR” dalam MONUMEN {Catatan sejarah Palang Merah di Malang}
Tragedi “ Peniwen Affair”, tentu saja akan menjadi hal
asing jika pertama mendengar. Mungkin kita tidak pernah tau bahwa
tragedi “Peniwen Affair” adalah sebuah catatan sejarah Palang Merah di
Malang. Yang lebih ironis lagi, hampir 95% anggota Palang Merah
Indonesia di Malang, termasuk PMR maupun KSRnya tidak pernah tahu menahu
tentang catatan sejarah yang kini diabadikan dalam sebuah monumen yang
merupakan satu dari dua monumen Palang Merah yang diakui secara
internasional.
Tahun 1949, ketika Indonesia mulai dihujani meriam, pada
saat itu juga Belanda mulai memasuki kawasan Malang Raya. Desa-desa
kecilpun tak luput dari incaran ’pasukan tak berprikemanusiaan’ itu.
Termasuk desa Peniwen di kecamatan Kromengan (sebelah barat Kepanjen)
Kabupaten Malang. Pertengahan Februari 1949, Belanda mulai memasuki
Peniwen dan mulai menghujani Peniwen dengan peluru-peluru dan meriam.
Mereka berdalih sedang mencari seorang pemberontak yang disembunyikan di
Peniwen. Padahal pemberontak yang dimaksud adalah seorang pendeta yang
sedang memperjuangkan hak-hak warga Peniwen. Mereka tidak hanya merusak
materi akan tetapi menyeret dan memperkosa gadis-gadis Peniwen.
Tepat tanggal 19 Februari 1949, tentara-tentara memasuki
Rumah Sakit Panti Husodho, sebuah rumah sakit yang digunakan untuk
merawat korban peperangan. Tanpa ’permisi’ mereka mengobrak abrik
infrastruktur di dalamnya. Pelajar yang saat itu mengabdi sebagai
relawan (sekarang PMR), dipaksa keluar dari dalam rumah sakit dan
diperintah jongkok berderet. Seketika itu peluru-peluru segera
dihujamkan tepat di dada para relawan yang penuh dengan semangat
perjuangan. Mereka membidik dada-dada itu seakan sedang membidik sebuah
sasaran empuk dalam perburuan rusa.
Untuk mengenang kejadian itu, warga bersama Palang Merah
Indonesia mendirikan sebuah monumen yang dinamakan MONUMEN PENIWEN
AFFAIR”. Mereka yang meninggal dalam tragedi tersebut kini dimakamkan
tepat di depan monumen. Dan untuk menghargai jasa mereka setiap malam
tanggal 19 Februari selalu dilaksanakan serangkaian apel suci. Yang
diikuti oleh warga, relawan dan anggota Palang Merah lainnya.
Posted 13th September 2011 by KSR-PMI Unit UIN Maliki Malang
Labels: Lintas Peristiwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar