Transfusi Darah, berbicara mengenai hal ini, pastilah masyarakat
serentak akan berpikir mengenai mahalnya harga sekantong darah. Namun, begitu
dihargai murah untuk penyumbang darah. Orang pasti akan mengeluh. Hanya dibalas
sekotak susu, biskuit, atau bahkan telur untuk beberapa cc darah yang sudah
disumbangkan.
Banyak masyarakat yang tidak mengerti, mengapa harga sekantong
darah sangat mahal meski untuk menyumbangnya amat sukarela. Banyak pula
masyarakat menganggap negatif bagian penyuplainya seperti PMI. Mereka banyak
berpikir bahwa hal itu tak sepadan. Terlalu mahal.
Namun.. Tahukah anda, bahwa harga sekantong darah sebenarnya tidak
mahal?
Ya, harga 350-400 ribu memang terkesan mahal oleh rakyat. Terlebih
lagi bila pasien kehilangan banyak darah dan membutuhkan darah yang banyak dan
segera. Tentu hal ini akan sangat memberatkan bagi keluarga pasien.
Tetapi, Darah itu sebenarnya tidak dijual. Namun hanya sebagai dana
pengganti perawatan. Banyak perawatan yang dilakukan agar darah tetap steril,
tidak pecah dan tersaring dari penyakit. Karena darah juga sebagai alat
penularan penyakit. Sehingga perlu dijaga dengan se steril mungkin. Kantong
pembungkus darah pun tidak murah. Selain itu juga, untuk mendapatkan darah yang
benar-benar terbebas dari penyakit ketika mendapat darah sumbangan, perlu
dilakukan uji screaning atau penelitian tentang kualitas dan kelayakan darah
dari pendonor, karena tidak semua darah dari para pendonor yang sukarela
tersebut mempunyai kualitas yang baik.
Setelah itu pun masih harus dipisahkan sesuai kebutuhan. Seperti
darah yang akan digunakan kebutuhan leukositnya, eritrositnya, plasma darah,
atau keping-keping darahnya. Dari pemisahan tersebut pun mempunyai proses yang
bisa dibilang memerlukan banyak biaya. Belum lagi penjagaan setelahnya.
Jadi, Harga darah sebenarnya bukanlah mahal. Namun sepadan.
LAYYINATUL AINIYAH PRIHATIN NINGSIH
PORE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar