Selasa, 30 April 2019

Sebuah Cerita



Oleh: Hafidzoh




Seperti pepatah mengatakan “Seseorang yang ingin menjadi yang terbaik di suatu tempat, akan mengalami ujian di tempat itu”. Seseorang yang ingin menjadi yang terbaik di kantor ya ujiannya di kantor. Entah itu ujiannya berupa iri dan dengki dengan sesama kolega, bos yang suka semena-mena dll. Orang yang ingin menjadi yang terbaik di kampus akan menghadapi ujian di kampus. Entah itu berupa dosen yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, matkul yang tidak disukai, terlalu banyak acara, dan lainnya. Seperti halnya penulis yang ingin menjadi yang terbaik dalam menghafal Al-quran ya tentu ujiannya seputar hafalan Al-quran. Entah itu berupa kemalasan luar biasa yang harus dihadapi, selalu lupa dalam Muraja’ah, bingung dalam mengatur waktu dan lainnya. Namun hal-hal seperti itu tidaklah pantas untuk dijadikan alasan sebagai penghambat dalam menghafal Al-Quran karena seharusnya hal seperti itu dijadikan sebagai motivasi dalam mencapai tujuan karena jika tidak, maka hal itu akan terus berulang menjadi penghambat dalam menghafal Al-Quran. Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi adalah niat yang tulus untuk menjaga kalam-Nya hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh ustadzah Nur Chanifah “jika kalian benar-benar tulus ingin menjadi penghafal Al-Quran maka kalian harus mengubah niat dari “Kuliah sambil Mondok” menjadi “Mondok sambil Kuliah” karena hal itu juga akan mempengaruhi tujuan kalian ”. Untuk merubah mindset memang tidak mudah, namun hal ini harus dipaksakan. Mungkin pada awalnya memang terpaksa namun lambat laun kita akan menyadari bahwa yang selama ini kita anggap sebagai paksaan justru adalah sesuatu yang dibutuhkan sehingga perasaan “dipaksa” juga akan hilang dengan sendirinya. Seperti halnya penulis, sebelum penulis mulai menghafal Al-Quran penulis  sering menghawatirkan masalah-masalah dunia misalnya masalah kiriman atau transfer-an dari orang tua, masalah tidak bisa seperti teman-teman yang lain yang bisa hidup lebih baik dari penulis atau masalah-masalah yang lainnya. Namun setelah mulai menghafal Al-Quran pikiran-pikiran seperti itu sering tidak muncul, bahkan yang selalu muncul adalah pikiran bagaimana caranya menjaga hati agar selalu menjadi pribadi yang baik dan sebisa mungkin menjadi orang yang pantas untuk memantaskan diri sebagai bagian dari keluarga Allah. Selain mengalami beberapa perubahan pola pikir, kini penulis menyadari beberapa keuntungan dalam menghafal Al-Quran yang mungkin saja sering tidak diperhatikan, diantaranya adalah fakta bahwa menghafal Al-Quran dapat melatih seseorang untuk berkonsentrasi tinggi. Semakin banyak ayat yang bisa dihafal oleh seseorang dan hafalannya tetap terpelihara dengan baik, berarti konsentrasi seorang tersebut menjadi semakin tinggi. Pada umumnya semakin banyak ayat yang dihafal maka semakin cepat untuk menghafal ayat-ayat lainnya. Hal ini mengindikasikan bahwa terjadi proses perbaikan konsentrasi menjadi semakin tinggi, apabila semakin banyak ayat-ayat Al-Quran yang dihafal. Konsentrasi yang tinggi akan melatih seseorang untuk memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi yang baik.
Seperti yang telah diketahui bahwa sebagai seorang mahasiswa penulis masih memiliki beberapa kesibukan, hal tersebut sering dijadikan alasan untuk menjauh dari Al-Quran dengan alasan belum sempat baca, kehabisan waktu dan lain sebagainya. Entah mengapa tangan ini begitu kunyu untuk menjamah Al-Quran jangankan satu juz, setengah juz atau satu halaman terkadang masih terasa berat untuk terucap oleh lisan setiap harinya, padahal sudah tahu bahwa membaca Al-Quran sebelum mengawali segala aktivitas sehari-hari bisa menjadi investasi bagi kita. Semacam tabungan semangat dan tenaga untuk menuntaskan segala yang sudah terencana. Jika membaca masih terasa sangat memberatkan, penulis mencoba untuk latihan mendengarkan murottal. Salah satu murottal yang penulis suka adalah murottalnya Emid Al-Mansury karena temponya cepat dan iramnya nyaman untuk diikuti, terkadang penulis juga suka mendengarkan Imam Besar Masjidil Haram yakni Abdurrahman as-Sudais beliau sering terisak saat membaca ayat-ayat tertentu dan ketika penulis mencoba membaca artinya memang membuat merinding, misalnya ayat yang menggambarkan hari kiamat atau siksaan di neraka. Dengan mendengarkan murottal ini penulis kembali mengerti bahwa sekalipun kita tidak mengetahui arti dan tujuan dari ayatnya, tetap akan membuat hati tentram bukan? Karena sejatinya Al-Quran merupakan kalam Allah yang sudah terjamin isinya.
Dulu penulis tidak pernah berpikir akan menjadi salah satu orang yang beruntung karena telah diundang Allah untuk menjadi bagian dari keluarga-Nya, untuk menjadi bagian dari orang-orang yang menghafal kalam suci-Nya. Mungkin banyak cerita yang lebih luar biasa tentang buah yang dipetik dari membaca dan menghafal Al-Quran. Namun sedikit dari apa yang yang penulis alami telah cukup untuk meyakininya.
Cinta itu indah
Namun jika bagimu tidak, mungkin kamu salah memilih pasangan.
Begitupun dengan Al-Quran. Al-Quran adalah obat bagi segala hal
Namun jika bagimu beban, mungkin kamu belum mengerti.
(Ust. Abu Syamsuddin).

Minggu, 21 April 2019

JANGAN KAU KERAS TERHADAP WANITA TAPI SAYANGILAH WANITA SETULUS HATINYA

JANGAN KAU KERAS TERHADAP WANITA TAPI SAYANGILAH WANITA SETULUS HATINYA

Nah mungkin kalian disini semua sudah tidak asing lagi dengan kata empati, TAPI mungkin tak banyak yang tau apasih hubungannya dengan teraupetik?....ok, di sini saya akan mengupas atau membahas sedikit tentang itu. 

Hubungan teraupetik disini adalah proses hubungan antara klien dan konselor yang mempunyai nilai-nilai penyembuhan seperti contohnya pihak konselormenasehati, memuji dan lain sebagainya sehingga pihak klien akan merasa dihargai, diterima, diarahkan dan dapat meredakan ketegangan serta dapatmengekpresikan perasaan dan fikiran, mengurangi beban psiklogi dan bahkan menghilangkan sama sekali.

Disini saya akan memberikan contoh rill yangterjadi di masyarakat, tak banyak orang yang meremehkan perempuan dan bahkan sering ada di berita-berita dan dilingkungan sekitar  tentang KTI (kekerasan terhadap istri) yang pastinya jika seorang perempuan mengalami hal itu pasti akan sedikit trauma apalagi kalau sampai babak belur luka di tubuhnya bayang seorang wanita yang selama ini merawat, menjaga dan memberikan kasih sayang terhadap suaminya malah dibalas dengan hal yang 100% berbanding terbalik yaitu di SIKSA.

Bahkan anaknya juga bersikap seperti ayahnya bayangkan jika seorang ibu menerima hal seperti itu padahal seorang wanita telah rela menjaga, merawat dan menjaganya dan bahkan di waktu hamil seorang wanita mengandung selama sembilan bulan dan membawa anaknya yang ada di dalam kandungannya kemana dia pergi, sebegitu capeknya seoarang wanita, TAPI pas dia sudah dewasa dia durhaka ke ibuknya dan bahkan pengen membunuh ibuknya. 
Dari cerita pasti si ibuk akan mengalami yang namanya trauma akabit kekerasan pahitnya hidup yang ia alami. Nah disini tugas dari konselor yaitu membantu seorang wanita itu tadi bangkit dari traumanya. 

Di sini konselor akan melakukan beberapa tahapan yang pertama yaitu melakukan tahapan komunikasi teraupatik terhadap klien semacam intropeksi diri untuk mendeteksi untuk mendeteksi dirinya sendiri, tahap kedua yaitu melakukan penggalian masalah yang dialami klien, tahap ketiga yaitu perkenalan atau orientasi antara klien dan konselor.
Perkenalan ini sangat penting agar mereka bisa nyambung saat konseling selanjutnya, pada tahap ini konselor harus memancing klien agar mau terbuka dengan cara si konselor harus bersikap terbukaan pada klien, nah tahap yang keempat yaitu melakukan asesmen untk menggali kebutuhan yang dibutuhkan oleh klien dalam kasus yang dialaminy. 

Dalam pertemuan ini konselor sangat dituntut wajib untuk menjadi penampung keluh kesah yang baik dalam mendengarkan semua yang diuttarakan oleh klien. Nah ditahap kelima yaitu tahap ini yakni tahap kerja yaitu berkaitan dengan tujuan konseling yang ingin dicapaimelalui rencana dan tindakan konseling yang akan lakukan. 

Nah yang selanjutnya adalah tahap terakhir kegitan konseling terhadap klien, pada tahap ini konselor menanyakan pada klien apakah kegiatan konseling yang dilakukan bisa mengurangi trauma dan kecemasan yang terjadi padanya. Tahap untuk mengakhir ini bersifat terminasi. Terminasi ini bisa saja gagal kalau si konselor melakukannya secara tiba-tiba tanpa alur yang mulus.

Nah dari ke enam tahapan tersebut kita dapat mengambil kesimpulan apa hubungan empati dengan komunikasi teraupetik yakni kalau empati itu sendiri merupakan keadaan mental atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain.

Oleh: Sulaimah

Minggu, 14 April 2019

NGOPI YUK, UNTUK HIDUP LEBIH SEHAT

NGOPI YUK, UNTUK HIDUP LEBIH SEHAT



Hampir di semua tempat, orang-orang menghadirkan kopi sebagai pelengkap beraktivitas. Mulai dari bangun pagi, di tengah-tengah pekerjaan, hingga pada saat bercakap dengan kawan. Bisa di rumah, di tempat kerja atau dimanapun. Menyeduh secangkir kopi telah menjadi kebiasaan bagi banyak orang ketika tubuh memerlukan tambahan energi. Hingga lambat laun, menyeduh secangkir kopi telah menjadi rutinitas wajib bagi orang-orang.

Dari data yang dikemukakan oleh Abdul Haris terdapat studi baru yang melibatkan setengah juta peserta ini mengungkapkan bahwa mengonsumsi kopi secara rutin (tidak terlalu banyak) telah dikaitkan dengan penurunan angka kematian.

Dalam kopi sendiri mengandung nutrisi penting antara lain yaitu 11% vitamin B2, 6% vitamin B5, 2% vitamin B1, 2% vitamin B3, 2% magnesium, 1% folat, 3% mangan, 3% potasium, dan 1% fosfor.

Beberapa manfaat yang didapatkan saat mengonsumsi kopi secara rutin
Meningkatkan Fungsi Otak dan Metabolisme
Kandungan kafein pada secangkir kopi dapat meningkatkan aktivitas di otak. Ini akan menjadikan lebih konsentrasi serta mengurangi rasa lelah.
Mengurangi Risiko Demensia
Penyakit Alzheimer adalah penyebab utaa demensia (menurunnya daya fikir), peminum kopi memiliki risiko lebih rendah menderita Alzheimer sebesar 65%.
Menurunkan Risiko Penyakit Hati
Hati adalah organ tubuh yang sangat sensitif terhadap alkohol dan asupan fruktosa yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati. Peminum kopi memiliki efek pengurangan kerusakan hati sebesar 8%.
Kafein Menurunkan Risiko Diabetes Tipe 2
Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang minum secangkir kopi setiap hari dikaitkan dengan 7% penurunan risiko diabetes tipe 2.

Oleh: Ayu Adhita D.

Senin, 08 April 2019

ARTI SEBUAH KELUARGA

ARTI SEBUAH KELUARGA


Terkadang yang kita pikir tidak baik, malah mereka yang paling mengerti
Terkadang yang awalnya kita pikir tidak nyaman, malah menjadi tempat kita untuk pulang
Meski kita memiliki karakter yang berbeda-beda tapi kita tetap bisa tertawa dengan kegilaan yang tak sengaja diciptaakan
Jangan pernah berpikir untuk pergi, sebab nantinya kamu akan menyesal karena banyak waktu yang terlewatkan saat kita tak bersama
Jikapun kamu memilih untuk pergi, ingatlah kami selalu menantikan kepulanganmu, ingatlah kita ini keluarga
Meski dimata orang kamu dinilai buruk belum tentu kami menilaimu buruk juga, yang kamu perlukan adalah kenyamanan, dan kamu akan mendapatkannya jika bersama dengan kami
Dan untuk kalian yang masih betah berjauhan, segerah kembali dan berkumpul seperti saat pertama kita dipertemukan

Oleh : Milla Pristanti