Selasa, 30 Juni 2020

Crash Landing on Twitter


cr. pngimg

Memanggil kaum rebahan kemari, hari ini aku mau bahas soal salah satu teman setia para kaum rebahan nih. Siapa lagi kalau bukan Twitter. Twitter adalah layanan sosial media dan microblog draing yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks hingga 140 karakter akan tetapi pada 7 November 2017 bertambah hingga 280 karakter yang dikenal dengan tweet. (Wikipedia)

Twitter berdiri sejak 2006 dan telah mengalami pasang surut dari penggunanya. Pada awal-awal rilis, Twitter belum terlalu dikenal. Kebanyakan memilih sosial media yang masih eksis saat itu seperti Friendster, Myspace, dan Yahoo Messenger. Pamor Twitter mulai naik beberapa saat setelah Facebook mulai terkenal. Pengguna Twitter dulu juga belum sebanyak Facebook yang memiliki miliaran pengguna.

Sejak beberapa saat yang lalu Twitter mulai ramai kembali dan kini banyak orang-orang yang beralih ke Twitter. Bahkan sempat ada perdebatan yang melibatkan pengguna Instagram karena banyak warganya (Instagram) yang pindah lapak ke Twitter. Sebenarnya, apa saja sih alasan yang membuat orang-orang, termasuk kita jatuh cinta dengan Twitter?

Pertama, Twitter adalah buku harian online kita. Ngaku deh kalian yang lebih berisik di akun Twitter daripada di real life. Kita sering berbagi hal-hal yang memorable mulai dari senang, sedih, sampai memalukan tanpa takut orang-orang yang mengenal kita mengetahuinya.

Kedua, tempat menjadi diri sendiri. Percaya nggak kalau kita lebih sering menjaga image dan menjaga feeds kita di Instagram, tapi menjadi barbar saat di Twitter? Percaya dong, karena hanya di Twitterlah orang-orang cenderung tidak peduli dengan masalah personal kita. Followers kita mungkin hanya melihat tweet atau melewatkannya sama sekali. Dengan begitu, kita menjadi lebih percaya diri untuk menunjukkan diri kita yang sebenarnya.

Ketiga, sumber hiburan. Bukan rahasia umum lagi kalau Twitter adalah tempat hiburan nomor satu di sosial media. Banyak orang yang melahirkan quotes hingga jokes receh yang mengocok perut para pembacanya. Bahkan jokes di Twitter sampai tersebar di media sosial lain seperti Instagram dan Whatsapp.

Keempat, ladang informasi yang up to date dan bermanfaat. Di Twitter ada banyak sekali informasi up to date seperti berita terkini perihal COVID-19 atau gossip-gosip artis. Ada juga yang bermanfaat seperti life hacks, resep memasak, dan lain sebagainya.

Kelima, orang-orang baik. Meskipun nggak semuanya, tapi memang banyak sekali orang-orang baik di Twitter. Mereka adalah orang-orang yang memberi semangat, masukan, dan kritik membangun di tweet orang lain. Hal ini sering kita temui di berbagai akun menfess atau thread yang terkenal waktu itu.

Setelah kalian membaca ini, mayoritas dari kalian pasti setuju dengan alasan-alasan di atas. Twitter memang memberikan kenyamanan sendiri bagi penggunanya. Setelah dilihat-lihat, memang banyak dampak positif yang diberikan, namun tak jarang pula kita terdampak hal-hal negatif tergantung dari cara kita menggunakannya. Jadi, apa alasanmu jatuh cinta dengan Twitter?

Sumber : hipwee, mojok.co

A Little Thing Called 'Overthinking'

cr. twitter

Semenjak virus Corona menyebar, semakin banyak hal yang kita lakukan di rumah. Di rumah setiap hari, belum tentu menjadi hal yang menyenangkan bagi setiap orang. Terkadang juga memicu overthinking yang membuat diri kita tertekan. Lalu, apa sih sebenarnya overthinking itu?

Overthinking adalah berpikir berlebihan. Bukannya bagus ya, banyak berpikir agar kita lebih hati-hati? Ya bagus sih, hanya saja nggak semua hal di dunia ini harus dipikirkan terus menerus. Overthinking sendiri cenderung memikirkan hal-hal yang remeh bagi sebagian besar orang. Kondisi overthinking bahkan sudah dicap sebagai epidemi. Sebuah hasil studi yang dilakukan Universitas Michigan, ditemukan bahwa 73% dari golongan usia 25-35 tahun dan 62% dari golongan usia 45-55 tahun memiliki kebiasaan overthinking. Ngeri juga, ya?

Sebagai kaum penerus bangsa ini, kita juga tidak boleh menjadi seorang yang overthinking. Overthinking jika dibiarkan akan mempengaruhi kesehatan mental kita di kemudian hari. Nggak mau kan kalau sampai betulan terjadi? Nah, berikut adalah tips berhenti overthinking :

1. Tanyakan pada diri kita, apakah kekhawatiran yang kita miliki merupakan fakta atau pikiran kita yang kemana-mana?
2. Kenali kapasitas tubuh. Seringkali, ketika fisik kita lelah menjadikan mental kita juga ikut lelah. Jadi, istirahat yang cukup ya.
3. Mengurangi obsesi untuk menjadi “sempurna”. Ingat, kita adalah manusia yang pasti ada kelebihan dan kekurangan. Mari kita belajar berdamai dengan ketidaksempurnaan.
4. Menerima kenyataan bahwa kita tidak bisa mengubah apapun yang telah terjadi. Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan.
5. Menyadari bahwa kita juga tidak akan benar-benar tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Mau dipikirkan sekeras apapun, masih bisa terjadi hal yang tak terduga.
6. Melakukan refreshing, terutama olahraga. Berada dalam ruangan terus menerus pasti bikin bosan dan stress, jadi kita bisa mulai menghirup udara segar sejenak untuk memperbaiki mood.
7. Ambil napas dalam-dalam, lalu buang secara perlahan. Lakukan selama beberapa menit sampai kita merasa lebih tenang.
8. Terakhir, katakan pada diri kita bahwa kita telah melakukan yang terbaik dan semua akan baik-baik saja.

Itu dia 8 cara agar kita bisa berhenti overthinking. Mungkin sedikit susah, tapi kalau kita niat pasti bisa menjalaninya. Berpikir itu baik, tujuannya agar kita tidak mengambil langkah yang salah. Namun, segala sesuatu yang berlebihan tidak baik, kan? Maka dari itu, mari kita ubah kebiasaan buruk kita dan menyembuhkan diri perlahan-lahan.

Sekian postingan kali ini, semoga kita senantiasa dilindungi Yang Maha Kuasa. Sampai jumpa di postingan berikutnya~

Sumber : sehatq, rahasia gadis