Sabtu, 31 Agustus 2019

Menghafal?



Seperti yang sudah diketahui oleh banyak orang, Al-Quran adalah kitab Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw sebagai Mu’jizat terbesar Beliau, pedoman hidup bagi seluruh umat manusia serta sebagai penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya. Dibanding dengan kitab-kitab yang turun sebelumnya, (taurat, zabur dan injil) Al-Quran memiliki banyak keistimewaan karena Allah swt sendiri yang menjamin keasliannya sampai pada hari kiamat nanti. Keistimewaan lain dari Al-Quran ialah karena mudah untuk dipelajari serta mudah untuk dihafalkan bagi semua umat muslim tentunya. Untuk menghafal Al-Quran dibutuhkan hati yang ikhlas dan penuh kesabaran. Selain itu tentunya harus optimis dan yakin bisa menghafal seluruh isi dari Al-Quran. Allah swt berfirman, “Dan Sungguh, telah Kami mudahkan Al-Quran untuk peringatan, maka adakah orang mau mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qamar [54]: 17).
Seberapa cepat seseorang menghafal Al-Quran bergantung pada kesempatan dan kecakapan masing-masing. Hal tersebut bisa dilakukan dengan beberapa cara berikut:
1.      Menghafal sesuai kemampuan setiap hari, kemudian mengulanginya pada hari yang sama.
2.      Membaca ayat yang akan dihafalkan dengan tajwid dan secara tartil didepan guru. Hal ini akan mempermudah seseorang mendapatkan hafalan yang sempurna.
3.      Menelaah tafsir ayat yang akan dihafal. Hal ini akan memperkuat hafalan seseorang karena ia mengerti makna dari ayat yang dihafalkannya.
Waktu yang dihabiskan untuk menghafal Al-Quran bagi para penghafal juga berbeda-beda, tergantung kecakapan masing-masing penghafal. Semakin banyak ayat yang dihafalkan setiap harinya makam semakin cepat pula penghafal tersebut untuk khatam. Jika ia mampu menghafalkan setengah halaman dari Al-Quran dalam sehari secara rutin, maka kurang lebih ia akan menghabiskan waktu 3 tahun, 4 bulan dan 24 hari. Sedangkan jika 1 halaman setiap harinya maka membutuhkan waktu 1 tahun, 8 bulan dan 12 hari dan jika 2 halaman tiap harinya maka ia dapat mengkhatamkan hafalannya dalam waktu hanya 10 bulan 6 hari. Insyaallah.

Rabu, 21 Agustus 2019

Preparing a Survival and Emergency Kit


Indonesia is well known by the supermarket of disaster. Many kinds of disaster has happened in this country, such as flood, earthquake, tsunami, and many others. These debacles are often difficult to be predicted. Actually people need to have a preparedness of disaster. Having an emergency kit is an example of the preparedness. In fact, many who do not know what emergency kit is like. Such as the name, emergency kit is a bag which is equipped with basic needs to survive in an emergency. This kit is benefited to get ready for any situation. Since you do not know what condition you will face when an emergency occurs, you need to prepare this kit.
First, you have to prepare the essential supplies in your emergency kit. Human cannot survive without water and food, so provide them for at least three days. The next is First aid kit, it is a must in an emergency kit. Then, you should have whistle for help signal, flashlight, toiletry, plastic, clothes, and blanket or sleeping bag. A set of important family documents or a family photo is equally important because it will be a really helpful thing if you are separated from your family. If it is possible, make sure your kit is equipped by a radio. A broadcasting for updating the information of the situation. Besides, it can be an entertainer. Another thing to remember is your emergency kit must be a waterproof bag due to the endurance. Further, the content of an emergency kit can be customized to each person need. 
After gathering the basic supplies, remember for keeping up the kit, so it will ready when required. Putting your stuff in different container or classifying your stuff will make you easier to find and maintain them. Give a cool and dry place for the canned food to avoid a damaged sustenance. Take care of the things which can be expired such as food and medicine. Just imagine should you consume an expired thing in an emergency, the condition may be worse. So do not forget to supplant the expired items as needed. Needs also can change whenever, for this reason you need to reconsider consistently and update your kit as your needs change. As has been noted, maintaining your kit is important to keep your stuff in a good condition. 
Preparedness is needed at any time and in anywhere, hence put on an emergency kit for each; home, work place, and vehicle. Keep the kit in an assigned place and get it prepared in the event that you need to leave your home rapidly. Ensure all family members know where the kit is kept. Next, prepare an emergency kit to bring about to your office. It is reasonable because of more than a half of day you spend your time at work place. It would be advisable if you had better to get ready for the other shoes. Prepare a comfortable walking shoes. Were you usually ride or drive a car to anywhere, it is recommended to have an emergency kit in your car. Indeed, getting ready emergency kits for some places will help you to survive when an emergency happens. 
Preparing a survival or an emergency kit is one of the way to anticipate disaster or emergency situation. Emergency kit is contained by urgent needs that can help people through an emergency. These urgent needs must be maintained so it is ready when needed. It will be very good should people have several emergency kits in different places. This thing is such a magic kit. It is like the magic pocket of Doraemon that can give people anything in an emergency. Since you live in a country that has numerous disasters, you must get a kit of this kind as you preparedness. Note further that appeal your family and neighborhood to prepare this kit can avoid them from the worse situation when there is emergency and it is really a donor thing. 

Oleh: Iddatul Hidayah

Kamis, 15 Agustus 2019

Mendaki gunung



Mendaki gunung adalah kombinasi olahraga dan kegiatan rekreasi untuk mengatasi tantangan dan bahaya pada lereng dan jurang untuk mendapatkan view yang indah bahkan menakjubkan dari puncak walaupun untuk itu seseorang harus rela kesulitan bahkan melewati jalan yang butuh ekstra kesabaran dan berharap kelelahan tersebut dapat terbayar ketika sampai pada pada puncak dengan menikmati view yang pastinya sudah menarik. Jika kalian berpikir keuntungan mendaki hanya untuk sebuah view yang katanya sangat indah, maka kalian salah karena selain itu masih banyak sekali manfaat mendaki yang tanpa sadar memberikan manfaat luar biasa pada tubuh seorang pendaki. Simak penjelasannya berikut
Para pendaki bisa memiliki jantung dan paru-paru yang kuat. Jika kalian pernah mendaki, kalian pasti tahu bukan ketika mendaki pasti jantung kalian akan berdentak kencang bahkan nafasmu kadang terasa berat, apalagi jika itu pendakian pertama. Jangan khawatir, secara perlahan kegiatan seperti itu akan membentuk kekuatan pada jantung paru-paru. Seperti halnya jogging setiap pagi, jika kalian rutin mendaki maka serangan jantung dan stroke akan berkurang serta suplai oksigen dan peredaran darah darahpun akan semakin lancar.
Dengan mendaki secara tidak lansung stamina tubuh kalian pasti akan meningkat. Well, mendaki gunung membutuhkan banyak stamina jika kalian lupa. Tidak hanya stamina, daya tahan tubuh kalian akan semakin bagus karena dilatih untuk bertemu dengan suhu gunung yang selalu berubah-ubah.
Mendaki gunung menjadikan tulang kalian lebih padat dan tentunya bisa mencegah penyakit tulang yang bernama Osteoporosis. Iyakan? Seperti yang telah diketahui umum, ada beberapa untuk menjaga kepadatan tulang diantaranya adalah dengan cara  sering berjalan kaki, naik turun tangga dan berjemur di bawah sinar matahari pagi yang mengandung vitamin D. Jika kalian perhatikan bukannkah tiga hal di atas sangat berhubungan dengan kegiatan bernama “mendaki” tentu saja karena ketika mendaki kalian harus selalu berjalan menyusuri trek naik turun untuk mencapai puncak. Jangan lupa sinar matahari pagi juga akan sering menjadi sarapan bagi para pendaki dan yang terpenting ketika kalian menjaga kepadatan tulang maka sebanarnya anda juga mencegah penyakit Osteoporosis.
Manfaat secara tidak langsung yang akan diterima oleh seorang pendaki adalah meningkatnya daya ingat seseorang. Well, bukankah jika kita sedang mendaki gunung kita harus selalu menajamkan ingatan? Mengingat jalan yang sudah dilalui, mengingat kapan dan dimana harus berjalan dengan tali dan tentunya selalu ingat dengan kelompok mendaki kalian sendiri. Selain itu seorang direktur dari Cooper Venture DevelopmentProgram, salah satu divisi dari Aerobic Center di Dallas, Amerika Serikat pernah melakukan penelitian bahwa berolahraga termasuk mendaki ternyata mampu meningkatkan hormon serotonin yang berfungsi sebagai modulator kerja otak untuk menstabilkan emosi dan meningkatkan pemahaman sehingga daya ingat otak akan semakin baik.
Selanjutnya mendaki bisa mengurangi stress pada seseorang, bagaiama bisa? Kalian tahu kinerja otak berpengaruh pada tubuh. Jadi jika otak penat dan stress maka tubuhpun akan melemah. Lalu apa hubungannya dengan mendaki? Tentu saja ada, mendaki artinya bergerak dan berkeringat, mengeluarkan keringat bisa memberikan efek rileks pada tubuh sehingga mampu menghilangkan stress dan membuat kalian bahagia tentunya. Selain itu pemandangan hijaunya pepohonan dari puncak serta birunya langit dan udara gunung yang sejuk akan membuat kalian lebih nyaman sehingga stresspun berkurang. Jangan lupa bukankah tujuan utama mendaki adalah untuk mendapatkan pemandangan atau view yang bagus?.
Bagi kalian yang belum pernah merasakan mendaki dan berpikir mendaki itu capek,letih, kedinginan, kaki bengkak dan lain sebagainya jangan lupa karena dibalik semua itu mendaki memiliki banyak manfaat.

Minggu, 11 Agustus 2019

Tradisi Unik Perayaan Idul Adha di Berbagai Negara


Hasil gambar untuk perayaan hari raya idul adha diberbagai negara

Penduduk Indonesia biasanya merayakan Hari Raya Idul Adha dengan takbir keliling, sholat ied bersama di masjid terdekat, kemudian menyembelih hewan kurban. Setelahnya, daging kurban dibagi-bagikan dan dimasak untuk dinikmati bersama seluruh anggota keluarga. Lalu, bagaimana dengan negara-negara lainnya dalam merayakan idul adha? Apakah mereka juga punya tradisi unik dalam merayakan Idul Adha?

China
Meskipun umat muslim di China tergolong minoritas, namun tak menyurutkan mereka dalam perayaan Hari Raya Idul Adha. Hari Raya Idul Adha di China dirayakan selama empat hari berturut-turut. Berbagai sumber mengatakan bahwa masyarakat muslim di China akan meliburkan diri dan mengisi harinya dengan berbagai acara keagamaan. Seperti melakukan tadarus, membaca Al-Quran, bersalawat, saling memberi bingkisan satu sama lain dan bersilaturahmi dalam sebuah pesta kecil-kecilan.

Turki
Lain halnya dengan negara Turki. Negara yang satu ini mempunyai keunikan tersendiri dalam merayakan Hari Raya Idul Adha. Hewan-hewan kurban di Turki akan didandani sebelum disembelih. Hewan tersebut akan dihias dengan henna dan pita sehingga hewan kurban akan terlihat cantik. Tidak jauh berbeda dengan di Indonesia. Penduduk Turki akan melakukan salat Ied bersama di masjid dan kemudian menyembelih hewan kurban bersama-sama, lalu memasaknya dengan keluarga. Hidangan dagiing tersebut kemudian akan dinikmati bersama makanan khas Turki lainnya. Setelahnya, anak-anak akan mendatangi anggota keluarga yang lebih tua dan tetangga untuk bersalaman dan mencium tangan mereka sebagai tanda penghormatan.

Maroko
Hari Raya Idul Adha dianggap sebagai sebuah festival yang suci di Maroko. Selama empat hari berturut-turut, penduduk Maroko akan menghidangkan kuliner berbahan dasar daging dari berbagai bagian tubuh hewan. Selain menyajikan sajian khas Maroko saat Idul Adha, penduduk setempat juga akan memadati pasar tradisional untuk membeli pakaian tradisional. Pakaian tradisional yang masih baru dijadikan sebagai pelengkap hari raya Idul Adha yang suci ini di Negara Maroko tersebut.

Bangladesh
Di Indonesia kata mudik dapat dijumpai saat libur lebaran, natal maupun tahun baru. Berbeda dengan negara yang satu ini, masyarakat Bangladesh akan mudik saat Hari Raya Idul Adha. Bagi masyarakat Bangladesh, Hari Raya Idul Adha dianggap dapat membawa kebahagiaan dan berkah, untuk itu mereka menyiapkan diri untuk berkumpul bersama keluarga.


Oeh: Litbang