Kamis, 30 April 2020

Jelajah Ramadhan di Seluruh Dunia


Ramadhan 1441 H sudah berjalan selama satu minggu. Namun, seperti yang sudah kita ketahui bahwa Ramadhan kali ini kita harus melakukan social distancing demi memutus rantai penyebaran COVID-19. Berbahagialah wahai kalian kaum rebahan karena sudah saatnya kalian membantu menyelamatkan dunia. Tapi, siapa sih yang betah di rumah terus apalagi kalau diwajibkan seperti ini? Pasti deh, tangan dan kakinya gatal pengen segera melarikan diri dan menghirup udara segar.

Tenang saja, kali ini saya akan mengajak kalian berkeliling dunia. Gimana caranya? Saya akan mengenalkan tradisi di bulan Ramadhan di berbagai belahan dunia yang belum kita ketahui sebelumnya. Kira-kira ada apa aja, sih? Yuk, kita mulai jalan-jalannya…

Mesir
hulssay.files.wordpress

Menjelang Ramadhan Umat Muslim di Mesir akan memasang lampu Fanus di halaman rumah mereka. Tradisi ini konon dimulai sejak Dinasti Fattimiyah. Kala itu, lampu Fanus dipasang untuk menyambut kedatangan pasukan Raja yang datang berkunjung menjelang datangnya bulan Ramadhan.

Qatar
wgoqatar.com

Setiap tangal 13, 14, dan 15 bulan Ramadhan selepas berbuka puasa dan Shalat Maghrib, anak-anak kecil di Qatar akan berpawai dengan kostum khusus untuk merayakan festival Garangaou. Dalam festival ini anak laki-laki akan menggunakan baju arab hitam berompi merah bersulam emas. Di kesempatan yang sama anak perempuan akan mengenakan pakaian tradisional disdaadhas berwarna cerah lengkap dengan ikat kepala (bukhnig) atau hijab hitam transparan berhias benang emas. Anak-anak ini lantas akan berjalan sampil bernyanyi di sepanjang jalan sekaligus mampir ke rumah-rumah penduduk untuk meminta permen dan kue.

Pakistan
pinterest.com

Pada hari-hari terakhir Ramadhan, perempuan dna lakilaki Pakistan berlatih Chaand Raat, sebuah tradisi di mana para perempuan mengenakan pakaian terbaik mereka dan pergi ke pasar untuk membeli gelang dan sepatu yang bagus. Para laki-laki, juga dengan pakaian terbaik mereka, melemparkan  kertas ke perempuan-perempuan dengan nomor telepon yang mereka tulis di dalamnya. Keluarga muslim di Pakistan juga berkumpul untuk membuat pesta dan menikmati makanan bersama.

Uni Emirat Arab (UEA)
thenational.ae

Melansir dari Musafir, dua minggu sebelum Ramadhan, masyarakat UEA biasanya merayakan Haq Laila, yaitu anaka-anak berkeliling lingkungan mengumpulkan permen dan kacang-kacangan dalam tas jinjing yang disebut Kharyta.

Lebanon
gulfnews.com

Di Lebanon, sebuah meriam akan ditembakkan setiap hari selama bulan Ramadhan menandai wkatu berbuka puasa. Tradisi ini dikenal sebagai Midfa Al-Iftar.

Dan masih banyak tradisi Ramadhan di negara lain yang tak kalah menakjubkan. Sepertinya seru sekali ya, bisa jadi referensi jalan-jalan kalian di bulan Ramadhan berikutnya nih.

Sepertinya sudah cukup jalan-jalannya, semoga kaki kalian tidak pegal karena harus berjalan dari satu negara ke negara lain. Tetap di rumah, jaga kesehatan, semoga selalu dalam lindungan Allah SWT. Sampai jumpa~
(sumber : phinemo.com, tirto.id)

Oleh : Jung




Rabu, 29 April 2020

Ada yang Berbeda?


           
cr. kurniawangunadi.tumblr.com

Tepat tanggal 24 April 2020 memasuki bulan yang telah ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Islam. Ya, bulan Ramadhan. Ramadhan menurut istilah berakar dari bahasa arab "ramidha" atau "arramadh" yang berarti kekeringan. Ramadhan secara bahasa berarti bulan dalam Islam yang menjadi waktu khusus untuk melaksanakan kewajiban puasa Ramadhan selama sebulan penuh. Ramadhan merupakan bulan kesembilan setelah Sya'ban dan sebelum Syawal dalam penanggalan tahun Hijriyah. -Brainly
            Ramadhan selalu memiliki kesan tersendiri dalam diri umat Muslim. Bagaimana tidak? Setiap momen yang berlangsung pada bulan Ramadhan tidak dapat ditemui pada bulan-bulan lain. Pada dini hari kita bisa mendengar tetangga membangunkan sahur beramai-ramai, berburu takjil di sore hari, buka bersama, sholat tarawih berjamaah di masjid. Sungguh momen yang membuat kita rindu kampung halaman, kan?
            Sayangnya, tahun ini Ramadhan menyuguhkan pemandangan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Karena adanya COVID-19, kita diharuskan untuk self-isolation dan social distancing demi memperlambat penyebaran virus tersebut. Tentu hal ini sangat disayangkan, mengingat Ramadhan merupakan bulan yang erat hubungannya dengan keramaian. Pemerintah sudah memberikan imbauan untuk tidak pulang kampung, serta mulai menghentikan operasi beberapa transportasi seperti kereta api dan pesawat.
            Adanya COVID-19 memberikan kita banyak hikmah dibalik musibah tersebut. Kita bisa menghabiskan waktu bersama keluarga, lebih fokus dalam beribadah, mengurangi pengeluaran untuk buka bersama di luar (hehe), dan masih banyak lagi. Meskipun sedang dalam rangka social distancing, kita juga masih bisa berbagi rezeki kepada orang-orang yang kurang mampu seperti membagikan sembako, makanan, serta masker secara door-to-door, mengirimkan bantuan melalui transfer dana melalui lembaga yang menyelenggarakan penggalangan dana, atau berpartisipasi dalam menjaga kawasan tempat tinggal kita agar tetap aman karena sedang marak kasus pencurian di rumah-rumah warga. Hal tersebut boleh dilakukan tanpa mengabaikan instruksi pemerintah agar kita tetap terhindar dari COVID-19.
            Ramadhan tetaplah Ramadhan meskipun banyak hal yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sejatinya, Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah di mana umat muslim bersukacita menyambutnya dengan memperbanyak amalannya Mari kita beribadah semaksimal mungkin, semoga Allah meridhoi segala amal dan ibadah kita.
(sumber : Kompas)

Oleh : Jung