Sabtu, 28 Maret 2020

Yuk #Dirumahaja!


 
cr. antaranews.co

Sekarang sedang maraknya wabah virus corona yang tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga terjadi di berbagai penjuru dunia. Upaya untuk meredam penyebaran virus corona ini salah satunya dengan melakukan self-quarantine atau mengkarantina diri sendiri (lebih dikenal dengan #Dirumahaja) dan social distancing yang dianggap sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia. Namun, ada sebagian daerah di Indonesia lebih memilih untuk melakukan lockdown seperti kota Surabaya dan Malang.
            Dengan adanya self-quarantine, social distancing, dan lockdown  ini akan memutus rantai penyebaran virus karena masyarakat akan melakukan berbagai kegiatannya di rumah seperti bekerja, belajar, dan beribadah. Di Indonesia sendiri, penerapan self-quarantine sudah mulai dilakukan di berbagai kalangan, mulai dari para pedangang, pegawai, mahasiswa, hingga siswa di tingkat pendidikan wajib pun terpaksa diliburkan.
            Menurut Achmad Yurianto, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 bahwa jumlah korban positif corona naik signifikan. Pada Jumat, 27 Maret 2020, pasien terkonfirmasi positif mencapai 1.046 orang, korban meninggal mencapai 87 orang, dan jumlah yang sembuh 46 orang. Dalam skala global, jumlah orang yang positif sudah tembus 532.263 orang, meninggal 24.090 orang dan sembuh 124.349 orang.
            Jadi, kita diimbau untuk menjaga daya tahan tubuh secara fisik maupun mental saat isolasi itu dilakukan. Terkadang pembatasan sosial itu dapat membuat kita bosan dan frustasi. Kita bisa merasakan dampaknya saat melakukan isolasi diri yaitu seperti murung, cemas, kurang bersemangat, dan rindu ke luar rumah untuk bertemu teman-teman dan orang lain.
            Kondisi mental yang sehat itu akan mempengaruhi kesehatan fisik. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kesehatan mental saat masa isolasi karena virus corona ini, yaitu:
1.      Membaca Informasi dari Sumber Terpercaya
Misalnya pemberitaan tentang virus Corona di media sosial, ini terkadang membuat kita terkadang membuat seseorang merasa khawatir dan cemas. Dalam satu hari setidaknya batasi pencarian informasi sebanyak sekali atau dua kali saja. Jika kamu membutuhkan informasi, pastikan dari sumber yang terpecaya seperti WHO atau Kementerian Kesehatan untuk membedakan fakta atau rumor. Selain itu, kamu juga bisa berhenti mengikuti atau mute WhatsApp jika unggahan tersebut membuat kamu merasa cemas.
2.      Berbagi Hal-Hal yang Positif
Untuk meminimalisir rasa cemas, sebaiknya kita ikut menyuarakan kisah-kisah positif dari mereka yang sembuh dan pulih dari COVID-19. Berbagi kisah positif dan perjuangan penuh haru para tenaga medis tentu mampu mengurangi rasa khawatir yang berlebih.
3.      Tetap Melakukan Aktifitas Fisik
Untuk menjaga kondisi kesehatan mental yang baik semasa isolasi, kita harus tetap melakukan aktivitas fisik di rumah seperti yoga, olahraga, berlari dan lain sebagainya. Selain itu, kita juga perlu menyenangkan diri sendiri. Lakukan hobi yang kamu nikmati seperti membaca, masak, melakukan hobi di dalam rumah, mendengarkan radio atau menonton TV. Kegiatan yang menyenangkan mampu membuatmu sehat secara emosional
4.      Terapkan Hidup Sehat
Gaya hidup sehat dan bersih merupakan cara terbaik dalam menangkal berbagai masalah kesehatan yang mungkin muncul. Jangan lupa untuk makan makanan sehat dan seimbang, minum air cukup, olahraga teratur, dan menghindari rokok. Cara menjaga hidup sehat yaitu:
a          a.       Rutin mencuci tangan hingga 20 sampai 30 detik.
b          b.     Membersihkan area sekitar
c          c.     Jangan menyentuh permukaan yang banyak disentuh orang lain
d          d.      Jangan menyentuh wajah dengan tangan kotor
e          e.      Mempertimbangkan kembali rencana perjalanan dan liburan
f           f.      Tetap berada di rumah setelah pulang dari Luar Negeri
g          g.     Jangan pergi kemana-mana jika merasa sedang sakit
5.      Tetap Berkomunikasi dengan Orang Terdekat
Meski tengah isolasi diri, usahakan untuk tetap kontak dengan orang di sekitar melalui telepon dan platform media sosial. Kamu juga bisa berjalan keluar rumah namun tetap mempertahankan jarak 1-2 meter dari yang lain. Terus bersosialisasi dan berbagi pikiran mampu memberikan dukungan bagi orang lain dan juga kesehatan mentalmu.
Dengan cara tersebut itu bisa membantu menjaga kesahatan emosional dan membuat kita  terhindar dari masalah kesehatan. Cara ini bisa membantu kekebalan tubuhmu tetap terjaga terutama pada kondisi seperti saat ini. Tetap semangat dan jaga kesehatan, semoga senantiasa dalam lindungan Tuhan.

Oleh : Ispi Yanti

Minggu, 08 Maret 2020

Rendahnya Minat Baca Seiring Perkembangan Teknologi

 
cr. tumblr

 Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. (Hodgson dalam Tarigan, 2008: 7) Sejak kecil sampai sekarang, manusia masih terus melakukan aktivitas membaca. Manusia sendiri membaca untuk mencari sumber informasi atau bahkan sekadar hobi. Membaca memiliki banyak manfaat antara lain untuk menstimulasi mental, menambah pengetahuan, memperbanyak kosakata, meningkatkan memori, serta meningkatkan fokus dan konsentrasi. Sangat banyak sekali kan manfaatnya?
Namun seiring perkembangan teknologi, justru berbanding terbalik dengan minat baca seseorang. Perkembangan teknologi memudahkan kita untuk mengakses berbagai informasi. Sebagai mahasiswa, kita pasti sering menggunakan mesin pencari untuk mengerjakan tugas dibandingkan literatur aslinya. Kita juga terkadang memilih untuk membaca sekilas di suatu web lalu copy paste tanpa mencari kebenaran sumber tersebut. Padahal, dengan kita membaca dari literatur asli akan membuat kita belajar dan mengingat materi tersebut secara tidak langsung.
Kini literatur asli tidak hanya berbentuk buku, namun sudah tersedia dalam bentuk e-book agar kita lebih mudah untuk mencarinya. Jika kita masih sulit untuk membaca, cobalah untuk membaca sesuatu yang kita senangi terlebih dahulu, seperti komik. Meskipun komik berfungsi sebagai sarana hiburan, tapi di dalamnya selalu terdapat pengetahuan menarik yang tidak pernah kita ketahui sebelumnya. Setelah puas dengan komik, kita bisa bergeser sedikit ke novel atau bahan bacaan apapun yang menarik perhatianmu.
Sebagai generasi muda bangsa ini, kita harus membiasakan diri untuk membaca agar berwawasan luas. Dengan hal ini, kita bisa membantu memberi informasi pada orang-orang yang membutuhkan serta terhindar dari berbagai hoax.
 
Oleh : Jung