Rabu, 27 Februari 2019

Malaikat



Malaikat

 Oleh: Faridah Minhatun B.







Dulu saat aku masih duduk di bangku sekolah dasar aku adalah anak yang pemurung di rumah dan pendiam di sekolah. Masa kecilku aku habiskan untuk selalu menuruti apa yang ayahku mau dan apa yang ayahku suruh, untuk bermainpun aku takut, takut dimarahi saat pulang ke rumah.
Ayahku orang yang sangat taat agama, sampai-sampai untuk untuk keluar rumahpun aku tak boleh dengan alasan takut anaknya zina mata, sholat tak boleh telat barang sedikitpun, dan banyak lagi peraturan lainnya yang sangat ketat menurutku. Aku benci Ayahku saat itu, itu karena aku tidak pernah punya rasa nyaman di dekatnya, hanya ada ketakutan demi ketakutan. Aku juga kesal dengan ibuku, dia selalu diam saat Ayah memarahiku. Karena semua itu aku pikir mereka tidak menyayangiku dan aku membenci mereka.
Di Sekolah aku bukan anak yang aktif  karena aku adalah anak yang pendiam, aku pikir mungkin karena aku sering dibully saat itu, teman-temanku di sekolah adalah anak orang kaya, punya barang-barang mahal dan selalu melunasi spp saat  tahun ajaran baru dimulai. Sedangkan aku anak orang biasa tak punya harta berlebih dan orangtuaku hanya seorang petani, saat ingin membeli sepatu pun aku harus menunggu tunggakan spp lunas. Aku tidak pernah iri dengan mereka, tapi mereka selalu menertawakanku hanya karena baju yang aku pakai sudah kekecilan dan kumal, sepatuku yang sudah kehausan dan abu.
Aku tidak pernah merasakan perlindungan di rumah dan sekolahku,  karena yang aku lihat tidak ada satupun yang baik di situ. Hal ini berbanding terbalik dengan posisiku di tempat mengaji, aku adalah anak yang disegani di sini, tidak ada siapapun yang segan mengusikku, mungkin karena aku adalah anak emas disini dan selalu dibanggakan oleh guruku. Sehingga aku merasa nyaman dan menjadikanku sebagai pribadi yang percaya diri dan sangat bisa diandalkan.
Haahhh, itu cerita yang sangat lama, mungkin sudah hampir 10 tahun berlalu tapi aku masih sangat mengingatnya dan takkan pernah aku lupakan. Peristiwa demi peristiwa telah membentuk karakter dalam diriku, seperti apa aku sat ini adalah baru sebagian hasil dari apa yang telah terjadi selama ini. Persepsiku tentang ayah, ibu dan teman-temanku pun berubah seiring bertambahnya pengalamanku dan apa yang lihat dan aku rasakan selama ini.
“ Nina! ” tiba-tiba suara Rasti membuyarkan lamunanku.
“ iya Ras, apaan? ” Rasti adalah teman baikku.
“ hayu makan, btw aku tahu kok kalau kamu pasti belum makan deh ”
“ iya Ras laper nih, mau makan ke mana? ”
“ terserah kamu aja deh, aku sih ikut aja “
“ okedeh..kita ke kantin aja lah yukk “
Sambil tersenyum meng iya kan keinginanku, Rasti mulai bersiap mengambil sandal untuk turun. Dan akupun mengikutinya.
Rasti adalah teman baikku, dia hampir tidak pernah menolak perkataanku meski terkadang aku yakin dia sedang kecapekan atau dia sedang tidak memiliki mood apapun, dia juga selalu menghiburku dengan caranya sendiri saat aku sedang sedih. Dan aku yakin dia adalah teman yang baik dan dapat diandalkan.
Setelah selesai ke kantin aku dan Rasti pun kembali ke kamar, seperti biasa aku sering melamun dan terkadang menuliskan apa yang menjadi lamunanku. Aku sadar saat ini aku sedang sangat rindu dengan keluargaku, aku sangat merindukan mereka aku ingat masa kecilku yang saat itu sangat membenci mereka, dan semakin aku tumbuh dewasa semakin aku sadar bahwa apa yang menjadi penilaianku tehadap mereka adalah salah besar. Ayahku seperti itu karena dia menyayangiku, dia tidak ingin aku tumbuh menjadi seorang anak yang lalai. Meskipun Ayahku sangat keras mendidik anaknya, ternyata Ayahku juga sangat menyayangiku, itu terbukti saat aku melihatnya selalu bekerja keras setiap hari tanpa pernah mengeluh capek sedikitpun. Aku juga ingat betapa jahatnya aku terhadap orang tuaku saat aku duduk di bangku SMP, yang justru melalaikan sekolahku dan sering membohongi mereka tentang banyak hal, tapi yang aku lihat justru mereka tetap mengurusku dan tidak pernah sekalipun membuangku karena hal itu. Hal ini sudah cukup menjadi bukti bahwa mereka memang menyayangiku dan tidak membenciku seperti apa yang ada dalam pikiranku.
Ini hari jumat, berarti besok adalah hari libur. Aku bisa pulang esok hari untuk sekedar melepas rindu ke rumah dan bertemu dengan keluargaku. Rasanya aku tak sabar untuk bertemu dengan mereka, sengaja hari ini aku tidak akan menelepon ayah dan ibu karena aku berniat memberikan kejutan.
“ Rasti, besok aku mau pulang, kamu ga pengen pulang juga? “ aku bertanya ke Rasti        mungkin saja dia juga mau pulang bersama, karena rumah kita searah.
“ kamu mau pulang nin? Aku juga pengen pulang sih, kangen gitu sama adekku”
“ yaudah, kita bareng aja gimana? “
“ yaudah deh, kita pulang bareng aja, kamu pasti takut sendirian yaa “ Rasti menggodaku karena dia tahu kalau aku memang penakut.
“ yaelah, ngga lah Ras, kan aku kasihan sama kamu, kamu pasti lagi kangen sama adekmu yang lucu banget itu kann? “ aku pun mencoba menggodanya.
“ tahu aja kamu Nin “ sambil tertawa dia mencoba meledekku.
“ udahlah, pokoknya besok kita pulang bareng yaa “
“ okedeh, siap Nina “
            Tak terasa hari jum’at akan segera berakhir, dan tiba waktunya besok adalah hari libur yang sangat sempit, yah walaupun begitu cukuplah untuk sekedar pulang dan melepas kerinduan barang sebentar juga. Aku juga yakin Rasti akan senang juga saat pulang nanti, kan dia juga sedang sangat merindukan adik kecilnya yang sangat lucu itu. Ibu dan Ayahku juga pasti akan sangat kaget saat aku pulang besok karena aku jarang sekali punya kesempatan untuk pulang karena jadwalku sendiri sangat sibuk untuk kuliah dan menyelesaikan tugas-tugas kuliahku.
            Tiba hari sabtu yang cerah ini aku dan Rasti mulai bersiap untuk pulang dan menemui keluarga tercinta masing-masing. Sebelum jam tujuh pagi aku dan Rasti sudah siap untuk berangkat, saat sudah berada dalam bus, kami pun ketiduran karena memang perjalanan ke rumah membutuhkan waktu yang sangat lama.
            Di tengah perjalan, aku terbangun dan mendapati Rasti sedang tertidur pulas. Aku lihat jam menunjukkan pukul sembilan, yang berarti terminal pemberhentian pertama sudah dekat. Akupun membangunkan Rasti yang sedang tertidur pulas.
“ Ras, bangun Ras, sudah hampir sampai terminal “ aku goyang-goyang tangannya sampai ia terbangun.
“ kok cepet Nin? “ sambil mengucek matanya ia bertanya.
“ lah iya ini udah jam sembilan Ras, bentar lagi sampe kan “
“ eh iya Nin, bentar lagi sampai. Kamu abis ini lanjut sendiri nih, beneran? “
“ iya Ras, masa aku minta anterin kamu sampai rumah, kan ngga mungkin Ras. “
“ iya deh Nin, kamu harus hati-hati loh, jangan mainan Hp di jalan biar ga mancing kejahatan, terus tuh masker jangan sampai di lepas juga. “
“ iya iya Ras, aku ngerti kok tenang aja.” sambil meyakinkan Rasti aku mulai mengecek barang-barangku agar tidak ada yang tertinggal.
            Rasti adalah teman yang sangat perhatian dan orang yang sangat detail mengenai segala hal, wejengan dari dia sudah seperti wejengan dari orang tuaku sendiri.
            Tibalah di pemberhentian pertama, aku dan Rasti pun turun dan kali ini kami harus pisah bus. Rasti mulai naik ke dalam bus yang menjadi tujuannya, dan dia melambai sambil berteriak hati-hati kepadaku, akupun melambai kepadanya dan mengangguk. Ah Rasti baik sekali menurutku, aku selalu merasa aman berada di dekatnya.
            Aku masih menunggu bus yang menjadi tujuanku datang selama beberapa menit, dan akhirnya bus yang menjadi tujuanku pun datang, aku pun masuk kedalam bus bersama orang-orang yang ikut menunggu bus yang sama denganku. Aku pun duduk sambil mencari angel yang tepat agar bisa melihat jalanan dengan leluasa.
            Perjalanan masih lama tapi aku sudah mulai merasakan kantuk lagi, akhirnya aku mengecek Hp siapa tau Rasti atau ibuku mengirimkan pesan singkat untukku. Aih ternyata ibu sempat menelponku beberapa kali dan aku lupa mengaktifkan mode suaranya. Akupun menelpon balik ibuku dan dia bertanya mengenai kabarku, akupun mengatakan hal yang sejujurnya kalau aku sedang baik-baik saja. Aku dengar suara ibuku di sebrang sana seperti sangat lega mengetahui kabarku yang sedang baik-baik saja, akupun demikian sangat senang mendengar ibuku mengucap hamdalah dengan lega.
            Setelah telpon ditutup aku sudah tidak merasa mengantuk sama sekali. Ah aku ingat kalau aku membawa buku berjudul Edensor karya Andrea Hirata yang aku beli seminggu lalu dan belum sempat aku baca. Dalam hatiku aku selalu senang saat membaca buku karya-karya dari idolaku ini, karena semua karyanya dapat dengan mudah ditangkap oleh otak dan otak pun dapat dengan mudah memvisualisasikan apa yang ada di dalamnya. Cerita dalam buku ini mengingatkanku akan apa yang sedang aku jalani sekarang, andrea yang sedang merantau sama denganku, meskipun kota perantauanku tak sejauh negara perantauannya Andrea Hirata.
            Jam telah menunjukkan pukul sepuluh lebih, ini berarti sebentar lagi aku akan segera sampai di terminal pemberhentian terakhirku. Aku pun memasukkan buku Edensor ke dalam tas. Aku lihat jalanan yang semakin panas menandakan hari sudah semakin siang dan terminal semakin dekat, aku mulai mengecek barangku agar tidak ada yang tertinggal di dalam bus.
            Akhirnya aku turun dari dalam bus dan mulai naik ojek agar cepat sampai ke rumah, maklumlah rumahku ada di pelosok desa da harus menempuh perjalanan agak jauh untuk sampai.
Lamat-lamat aku melihat seorang perempuan paruh baya dari kejauhan yang sedang duduk di teras rumahnya yang bercat hijau, akupun turun dari motor dan membayar uang kepada tukang ojeknya. Di depan rumah tersebut aku tersenyum melihat ke perempuan paruh baya tersebut, dan dia mulai berdiri tersenyum kembali kearahku lalu aku berlari dan segera memeluknya.
 Ibuku terlihat sangat senang saat aku pulang lalu ibu pun mengajakku masuk kedalam rumah, aku lihat ayahku sedang duduk di depan televisi sambil menyandarkan tubuhnya ke tembok dengan masih memakai pakaian lengkap ala petani. Ayahku terlihat kaget saat aku pulang lalu aku mencium tangannya. Ayah terlihat sedang sangat kecapekan dan berkeringat, sepertinya ayah baru saja pulang dari sawah. Ayah bertanya kenapa aku pulang lalu aku menjawab kalau ada libur tiga hari dan aku sedang sangat ingin pulang.
Ibu menyuruhku makan terlebih dahulu lalu beristirahat, aku pun mengambil makan lalu duduk bersama ayah dan ibuku di depan televisi. Ibu dan Ayah bertanya kenapa aku tidak memberitahu terlebih dulu kalau akan pulang dan aku pun mengatakan kalau aku ingin memberikan kejutan kepada mereka. Entah kenapa hanya dengan percakapan sederhana seperti ini aku merasa sangat bahagia dan merasa sangat nyaman.
Ibu dan Ayah bertanya banyak hal kepadaku tentang kegiatan dan tentang kabar atau hanya sekedar bercerita apa yang terjadi saat aku sedang di kota perantuan. Percakapan-percakapan kecil dan ringan seperti ini lah yang aku rindukan meskipun aku tetap tidak bisa mengobati rinduku kepada adik-adikku yang semua sedang ada di pesantren. Ini sudah cukup menenangkan bagiku.
Setelah aku selesai makan aku pun mencuci tangan dan kaki lalu beristirahat. Badanku pegal sekali karena selesai menempuh perjalanan yang jauh. Aku tidak bisa membayangkan betapa pegal dan beratnya Ayah dan Ibuku selama ini dalam mengurusku dan adik-adikku.

---Selesai---

Rabu, 20 Februari 2019

“Inspiration From Freedom Writers Movie”


“Inspiration From Freedom Writers Movie”

oleh: Fitriyah


Freedom writers adalah salah satu film yang di angkat dari kisah nyata dan menceritakan tentang perjuangan seorang guru yang bernama Erin Gruwell (wanita idealis berpendidikan tinggi) di wilayah New Port Beach, California, Amerika Serikat di Woodrow Wilson High School sekitar tahun 1990-an sebagai guru Bahasa Inggris yang harus berjuang keras dalam memberikan pembelajaran bagi murid-muridnya yang merupakan korban perkelahian kekerasan antar geng dan konflik rasial, bagi mereka kehidupan yang sebenarnya hanyalah bagaimana caranya agar selamat dari kekerasan. Di dalam kelas mereka duduk sesuai dengan gank masing-masing ras Negro berkumpul dengan ras Negro begitupun ras orang Kamboja, Latin, dan ras kulit putih  tak seorangpun yang mau duduk dengan ras yang berbeda. Kesalah pahaman kecil yang terjadi dapat memicu perkelahian antar ras.
Mrs.Gruwell menemukan beberapa faktor yang mempengaruhi pembelajaran murid-murid nya di dalam kelas yakni faktor internal kemauan belajar dari dalam diri sendiri dan faktor eksternal lingkungan sekitar yang mempengaruhi keadaan psikologis mereka.
Dalam menjalankan misinya Mrs.Gruwell melakukan sesuatu yang sejatinya harus di miliki oleh seorang guru yakni:
1.      Mengenal karakteristik dari para murid yang akan dia ajar karna dengan demikian guru dapat menentukan metode apa yang akan digunakan dalam pembelajaran. Mrs.Gruwell memahami kondisi murid-muridnya yang selalu berkelompok dengan ras mereka masing-masing ia berusaha menemukan bagaimana cara “menjangkau” kehidupan mereka dengan memberikan buku tentang kehidupan gank yang tidak jauh berbeda dari keseharian mereka yang keras dan di penuhi bayang-bayang kekerasan. Tidak hanya itu Mrs.Gruwell juga berusaha keras untuk menghilangkan sekat tak terlihat yang memisahkan mereka. Salah satunya dengan menyuruh mereka membaca buku “The Diary of Anne Frank” dan mendengarkan cerita dari korban Holocaust.
2.      Semangat yang tinggi. Dalam hal ini guru tidak boleh putus asa dalam menjalankan misinya yang gagal, akan tetapi selalu berusaha dan terampil dalam menciptakan suasana senang dalam kelas
Seperti yang dilakukan Mrs.Gruwell dengan menciptakan berbagai game untuk menciptakan suasana kelas yang nyaman.
Permainan garis. Mrs.Gruwell membagi muridnya dalam dua kelompok besar yang masing-masing terdiri bermacam-macam ras, tidak seperti keseharian mereka yang selalu berkumpul dengan ras masing-masing. Mrs.Gruwell mencoba menggabungkan dan mendekatkan mereka satu sama lain untuk menciptakan kolaborasi dan suasana kelas yang menyenangkan. Permainan ini menggunakan isolasi sebagai garis diantara 2 kelompok, selanjutnya Mrs.Gruwell memberikan beberapa pertanyaan. Jika  dengan itu cocok dengan mereka, mereka harus maju menginjak garis berhadap-hadapan dengan temannya
Menulis jurnal harian. Mrs.Gruwell meminta murid-muridnya untuk menulis jurnal tentang keseharian mereka,apapun yang diingikan, terkait apapun yang di alami dan rasakan di kehidupan mereka. Dengan menulis jurnal ini Mrs.Gruwell memiliki tujuan untuk mendekatkan diri terhadap murid-muridnya. Kemudian Mrs.Gruwell mengumpulkan jurnal harian mereka menjadi satu dan di beri nama “freedom writes diary” dan masih banyak lainnya
Setelah membaca tulisan ini kita sebagai calon pendidik (bagi anak-anak) diharapkan termotivasi atas apa yang dilakukan oleh Mrs.Gruwell terhadap para muridnya.


Rabu, 13 Februari 2019

Makanan Sehat dan Kanker


Oleh: Lailatuzzakiyatul I

Apakah makanan yang bernutrisi atau sehat itu baik untuk tubuh kita? Ternyata, tidak semua makanan yang menurut kita sehat memliki efek yang baik bagi tubuh kita. Faktanya, beberapa jenis makanan sehat sebenarnya dapat menyebabkan kanker. Ini dikarenakan kandungan dari makanan itu sendiri atau faktor lain seperti, proses memasaknya, atau cara kita mengkonsumsi makanan. Ada beberapa makanan yang tidak bisa dikonsumsi secara bersamaan, karena itu dapat menimbulkan kontaminasi satu sama lain. Jadi, ada beberapa jenis makanan sehat yang dapat menyebabkan kanker.
1.      Daging merah
Daging merah merupakan makanan yang kaya akan zat besi dan protein. Akan tetapi, mengkonsumsi daging merah secara berlebihan bisa meningkatkan resiko terkena kanker. Selain itu, proses memasak yang kurang baik juga dapat menimbulkan karsinogenik. Karsinogen adalah zat-zat yang dapat menyebabkan kanker dengan mempengaruhi sel-sel normal menjadi sel kanker. Hindari memasak daging merah dengan memanggang, membakar atau menggorengnya terlalu lama.
2.      Roti
Kebanyakan orang mengkonsumsi roti untuk mengganjal perut ketika tidak ada nasi atau makanan berkarbohidrat lainnya. Memang roti memiliki kandungan karbohidrat seperti nasi. Tidak hanya itu, roti juga mengandung mineral, zat besi, kalsium dan folat. Akan tetapi, telah ditemukan roti dengan campuran kalium bromate, senyawa kimia tambahan yang telah di identifikasi oleh sejumlah organisasi kesehatan sebagai karsinogen atau sesuatu yang dapat memicu kanker.
3.      Ikan Salmon
Seperti yang telah kita ketahui bahwa ikan laut memiliki kandungan gizi yang baik bagi otak manusia terutama anak kecil. Ikan salmon mengandung omega-3, asam amino, vitamin A, dan protein. Akan tetapi, ikan salmon yang dibudidayakan atau diternak telah terbukti memiliki kandungan omega-3 yang rendah dibandingkan dengan ikan salmon ynag hidup diperairan laut lepas. Tidak hanya itu, ikan-ikan itu juga berpotensi memiliki kandungan merkuri dan dioxin yang dapat mengaktifkan sel kanker.
Makanan yang baik bisa menjadi makanan yang tidak sehat jika anda mengkonsumsinya dengan kurang tepat. Hal yang paling penting yang harus diperhatikan  adalah kandungan nutrisi atau gizi makanan, proses memasak makanan, dan setiap makanan memiliki cara yang berbeda untuk dikonsumsi.jadi, sebelum anda mengkonsumsi makanan, anda harus mencari tahu terlebih dahulu kandungan yang ada didalam makanan dan cara ,mengkonsumsinya dengan tepat.

Senin, 04 Februari 2019

Mengapa Harus Organisasi?

Oleh: Fitriyah



Masih banyak mahasiswa yang berpikir mengikuti organisasi dapat menghambat kuliahnya. Nyatanya tidak demikian, masalahnya terletak pada seberapa bisa dia mengatur waktu dan menyusun skala prioritas serta seberapa paham dia tentang pentingnya mengikuti organisasi. Seorang mahasiswa tidak bisa disamakan dengan siswa yang hanya datang, belajar, mendengarkan, mengerjakan tugas yang diberi dosen lalu pulang. Seorang mahasiswa bisa dikatakan mahasiswa yang sesungguhnya ketika dia mampu membawa perubahan di masyarakat karena sejatinya mahasiswa di sebut sebagai “Agent of Change”. Seperti pepatah mengatakan bahwa tidak ada seorang pilot yang hebat tanpa melalui badai, begitupun dengan mahasiswa, Tidak ada mahasiswa yang hebat tanpa melalui organisasi.
Kemudian muncul pertanyaan, Kenapa harus mengikuti Organisasi? Perlu diingat bahwa pada dasarnya kuliah adalah sebuah jenjang pendidikan dimana kita dituntut untuk memiliki wawasan luas dan memiliki keterampilan hebat yang nantinya dengan keterampilan dan wawasan tersebut dapat membawa perubahan yang lebih lebih baik di masyarakat.
Kembali ke pertanyaan awal, mengapa harus mengikuti organisasi? Perlukah mahasiswa memiliki kegiatan di luar kuliah/kelas? Jawabannya tentu saja perlu! Apa saja manfaat mengikuti organisasi atau memiliki kegiatan di luar kuliah? Mengapa harus mengikuti organisasi? Berikut pembahasannya


Dengan berorganisasi kita bisa mengasah Soft Skill


Skill atau yang sering disebut kemampuan adalah kecakapan atau keterampilan khusus dalam bidang tertentu secara mendasar dan spesifik yang dimiliki seseorang. Skill terbagi menjadi dua yakni Hard Skill dan Soft Skill. Hard Skill adalah kemampuan teknik yang dipelajari melalui disiplin ilmu atau dengan kata lain merupakan kemampuan yang harus dipelajari melalui bangku kuliah seperti contoh kemampuan mengerjakan soal matematika. Sedangkan Soft Skill merupakan kemampuan yang berasal dari dalam diri sendiri seperti manajemen diri sendiri maupun manajemen orang lain.
Dalam Soft Skill tiba-tiba materi dan pelajaran yang dipelajari di bangku kuliah tidak banyak bermanfaat, karena dalam hal ini mahasiswa akan berkutat dengan hal-hal kecil namun memiliki esensi hubungan antar manusia. Disini diajarkan bagaimana cara memimpin dan dipimpin pada suatu saat. Bagaimana caranya mengerjakan tugas yang telah diamanahkan? Bagaimana memberi amanah pada orang lain, dan menyelesaikan/mengatasi konflik yang pasti terjadi di dalam suatu kelompok. Itulah Soft Skill dan tentunya, tidak akan ada dalam UU manapun dan tidak ada hubungannya dengan matematika.
Hal-hal tersebut tidak akan bisa didapat di bangku kuliah kecuali anda keluar dan berorganisasi! Karena sejatinya semua organisasi memiliki edukasi Soft Skill yang sama baiknya. Dalam organisasi tentu diajarkan bagaimana bekerja bersama-sama dalam sebuah tim untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan di organisasi tersebut dan pada suatu hari nanti akan ada masa dimana seorang mahasiswa  itu sendiri akan memberikan tugas untuk anggota yang lebih baru.
Contohlah ketika anda masuk UKM KSR-PMI sebagai anggota baru anda diminta untuk membuat kelompok baru untuk praktik kesehatan lapangan (keslap). Ternyata anda ditunjuk sebagai komando, siapkah anda memimpin latihan? Dan menentukan siapa yang akan anda tunjuk untuk menjadi wakil komando, anggota A, anggota B, dan siapa yang menjadi anggota C? Bisakah kamu memimpin dan mengenali satu persatu dari anggota kelompok anda? Tiap hari apa anda latihan? Tentunya saat latihan semua anggota harus hadir, karena jika ada satu saja yang tidak hadir maka anggota yang lain tidak akan bisa melaksanakan praktik keslap dengan baik. Alhasil anda akan sadar bahwa di bangku kuliah anda tidak pernah diajari bagaimana menyatukan jadwal lima orang agar bisa kumpul latihan keslap seminggu sekali.

2.      Memperluas jaringan

Nilai IPK yang tinggi tidak menjamin kesuksesan di masa depan. Jika pada saat kuliah pertemanan atau jejaring yang anda bangun hanya berkutat di lingkungan jurusan dan fakultas tentu akan berbeda hasilnya dengan mahasiswa yang sudah memiliki jaringan yang luas. Apalagi jika sering mewakili organisasi/UKMnya untuk mengikuti lomba atau event-event nasional yang akan membawa nama baik organisasi dan tentu saja nama baik anda sendiri.
Dalam suatu organisasi tentu terdapat banyak anggota didalamnya yang terdiri dari berbagai jurusan bayangkan saja jika anda bisa mengenali semua anggota organisasi! Anda tidak akan hanya mendapatkan teman baru, anda juga bisa latihan dan  berinteraksi dengan banyak orang. Perlu anda ketahui belajar di kelas tidak akan mengajarkan anda berkembang dengan cepat. Kemampuan komunikasi dan kelihaian berinteraksi dengan banyak orang hanya bisa anda pelajari dengan mengikuti organisasi. Yang pasti kelak saat anda sudah lulus dan mencari pekerjaan anda akan menyadari pentingnya koneksi.

3.      Sebagai wadah mengembangkan minat dan bakat

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dengan berorganisasi soft skill  anda akan terasah, begitupun hard skill  anda! Semua orang tidak bisa menebak apa yang akan terjadi di masa depan siapa tahu mahasiswa pendidikan Matematika malah cocok menjadi anggota Palang Merah Indonesia (PMI) spesialis shelter seperti yang ditekuni di UKMnya. Ataupun jika mungkin anda tidak bisa menjadi anggota PMI yang handal, minimal hobi anda tersalurkan dan anda bisa membantu orang lain yang membutuhkan anda misalkan, anda menemui kecelakaan di tengah perjalanan, anda bisa membantunya dengan memberikan Pertolongan Pertama (PP) dan jika orang tersebut pingsan, anda bisa memberikan nafas buatan. Coba bayangkan jika anda tidak ikut UKM ini, apa mungkin di bangku kuliah ada yang mengajari anda cara penanganan korban kecelakaan atau memberi nafas buatan? Tentu tidak, karena di bangku kuliah anda hanya diajari bagaimana menghitung Integral, turunan dan pesamaan linear.

4.      Menambah nilai CV (Manfaat bonus)

Sebenarnya hal ini sudah menjadi rahasia umum dikalangan mehasiswa. Dengan mengikuti organisasi anda sudah dianggap memiliki pengalaman bekerja dengan tim. Misalnya ingin melamar mengajar di suatu sekolah, Reviewer akan mempertimbangkan anda dengan baik-baik, karena itu artinya anda memiliki soft skill yang tentu sudah tercantum dalam CV anda.
Dalam beberapa kasus banyak orang yang pernah melamar kerja dan diterima justru pertanyaan yang ditanyakan oleh sang Reviewer adalah tentang organisasi dari pada pelajaran yang sudah anda pelajari di bangku kuliah. Reviewer suka bertanya “Anda jurusan Pendidikan Matematika? Oke, Saya baca CV anda, selama kuliah anda ikut organisasi XXX ya? Apa jabatan anda di sana? Apa yang anda lakukan di organisasi itu? Mengapa anda melakukan inovasi itu? Apakah akhirnya berhasil?” dan masih banyak lainnya.

Dari sekian banyak paparan di atas dapat disimpulkan bahwa organisasi merupakan salah satu metode untuk mencapai masa depan yang lebih baik yakni dengan mengasah soft skill, memiliki jaringan luas, memperbagus nilai CV dan peduli dengan sosial.

Tentu saja organisasi bukan jaminan bagi kita untuk sukses, namun mengikuti organisasi merupakan salah satu metode menuju sukses.
Selamat mencoba.

Selamat membaca…………