Kamis, 02 Agustus 2018

cita-cita


CITA-CITA?


Manusia hidup pasti memiliki tujuan yang jelas. Allah menciptakan manusia di bumi juga bukan tanpa alasan. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 30-33, yang artinya:
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi.” Mereka berkata : “Apakah Engkau hendak menjadikan di bumi itu siapa yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Allah berfirman : “Sesungguhnya Aku me-ngetahui apa yang tidak Engkau ketahui.”  Dia mengajar kepada Adam nama-nama seluruhnya, kemudian memaparkannya kepada para malaikat, lalu berfirman : “Sebutkanlah kepadaKu nama-nama benda itu, jika kamu ‘orang-orang’ yang benar.” Mereka berkata : “Maha suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” Allah berfirman : “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini !” Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman : “Bukankah sudah Aku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan kamu sembunyikan?”
Dengan tujuan tersebut, pastinya manusia akan mengupayakan segala hal untuk menggapai tujuan hidupnya. Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan menetapkan sebuah cita-cita. Cita-cita yang dibuat oleh seseorang akan selalu diupayakan agar terwujud. Namun, tidak jarang pula, dengan seiring berjalannya waktu cita-cita tersebut bisa berubah sesuai dengan keadaan yang dihadapi dimasanya. Tidak sedikit pula orang yang menukis secara rinci cita-cita yang akan diwujudkannya di masa depan. Dengan membuatnya secara rinci, maka akan semakin mudah dan jelas langkah yang akan ditempuh untuk mewujudkannya.
Lantas, bagaimana usaha kita dalam mewujudkan cita-cita tersebut? Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengenali potensi diri sendiri. Potensi ini biasa disebut juga sebagai fitrah. Fitrah adalah nilai-nilai yang baik yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia. Kelebihan ini dapat dipelihara, diperkuat, dan dikembangkan untuk mendukung pencapaian cita-cita seseorang. Selanjutnya adalah terus berusaha dan berdoa. Jika telah berusaha dengan maksimal, maka langkah selanjutnya adalah berdoa dan bertawakal kepada Allah SWT. Dengan usaha-usaha tersebut, maka bukan tidak mungkin cita-cita yang diinginkan dapat terwujud sesuai harapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar