Kamis, 18 Agustus 2011


LUKA BAKAR

1.      Penyebab
-          Thermal (tubuh kontak dengan benda panas di atas 60° C)
-          Kimia (asam/basa kuat yg dapat mengiritasi kulit)
-          Listrik
-          Radiasi
2.      Penggolongan
a.       Luka bakar tingkat satu
-          Meliputi lapisan kulit paling atas
-          Kulit kemerahan, nyeri dan kadang-kadang bengkak
a.       Luka bakar tingkat dua
-          Meliputi lapisan kulit paling luar sampai lapisan bawah kulit
-          Terdapat gelembung berisi cairan, bengkak, kulit bengkak dan rusak
c.   Luka bakar tingkat tiga
-          Lapisan kulit yang terkena tidak terbatas, bahkan sampai tulang dan organ dalam
-          Kulit berwarna kehitaman, terdapat gelembung berisi cairan kuning
-          Diikuti dengan mati rasa karena kerusakan saraf, nyeri pada daerah sekitar luka
3.      Derajat berat luka bakar
Ditentukan oleh dua faktor; luas permukaan dsan lokasi. Menggunakan hukum sembilan (rule of nine)
Daerah tubuh orang dewasa:
-          Kepala 90%
-          Badan depan atas 9%
-          Badan depan bawah 9%
-          Badan belakang atas 9%
-          Badan belakang bawah 9%
-          Lengan kanan 9%
-          Lengan kiri 9%
-          Tungkai kanan depan 9%
-          Tungkai kanan belakang 9%
-          Tungkai kiri depan 9%
-          Tungkai kiri belakang 9%
-          Kemaluan 1%

Daerah tubuh anak-anak:
-          Kepala 18%
-          Badan depan atas 9%
-          Badan depan bawah 9%
-          Badan belakang atas 9%
-          Badan belakang bawah 9%
-          Lengan kanan depan 4,5%
-          Lengan kanan belakang 4,5%
-          Lengan kiri depan 4,5%
-          Lengan kiri belakang 4,5%
-          Tungkai kanan depan 7%
-          Tungkai kanan belakang 7%
-          Tungkai kiri depan 7%
-          Tungkai kiri belakang 7%
4.      Derajat luka bakar
a. Luka bakar ringan
-          Luka bakar tk.3 <2%, kecuali pada wajah, tantgan, kaki, kemaluan dan saluran nafas
-          Luka bakar tk.2 <15%
-          Luka bakar tk.1 <50%
b. Luka bakar sedang
-          Luka bakar tk.3 antara 2%-10%, kecuali wajah, tangan, kaki, kemaluan dan saluran nafas
-          Luka bakar tk.2 antara 15%-30%
-          Luka bakar tk.1 >50%
c. Luka bakar berat
-          Semua luka bakar yangn disertai cedera pada saluran nafas, cedera jaringan lunak dan cedrra tulang
-          Luka bakar tk.2 atau tk.3 pada wajah, tangan, kaki, kemaluan dan saluran nafas
-          Luka bakar tk.3 >10%
-          Luka bakar tk.2 >305
-          Luka bakar yang disertai cedera alat gerak
Pada orang dewasa, luka bakar tk.2 >20% dapat mengtakibatkan syok.
5.      Faktor penyulit
-          Usia penderita, <5 th, atau >55 th dianggap berat
-          Adanya penyakit
6.      Penanganan
-          Nilai keamanan tempat kejadian
-          Nilai keselamatan diri penolong
a. Hentikan proses luka bakar. Alirkan air dingin pada bagian yg terkena, bila bahan kimia siram >20 menit
b. Buka pakaian dan perhiasan
c. Lakukan penilaian dini
d. Beri oksigen bila ada, atau pernafasan buatan bila perlu
e. Tentukan tingkat dan luas luka bakar
f. Tutup luka, jangan pecahkan gelembung
g. Upayakan penderita merasa nyaman
h. Bawa ke RS

Luka bakar kimia

Penanganan

-          NILAI KEAMANAN TEMPAT KEJADIAN
-          NILAI KESELAMATAN DIRI PENOLONG
Bila penderita berkontaminasi, bersihkan penderita dari jauh.
a. Sapu dengan sikat halus untuk bahan kimia yang bersifat padat, kemudian siram dengan air
b. Aliri dengan air bagian yang terkena sekurang-kurangnya selama 20 menit
c. Amankan bekas pakaian penderita yang terkontaminasi
d. Pasang penutup luka steril
e. Atasi syok
f. Bawa ke RS

Luka bakar listrik

            Bahaya yang dihadapi adalah henti jantung, henti nafas, kerusakan jaringan saraf dan organ dalam. Luka bakar listrik kecil diluarnya, tetapi kerusakan didalam tubuh dapat luas.

Penanganan

a.       Lakukan penilaian dini
b.      Periksa dan cari luka bakar masuk dan luka bakar keluar
c.       Pakai penutup luka yang kering dan steril
d.      Atasi syok bila ada
e.       Bawa ke RS

Luka bakar inhalasi

            Dapat terjadi aaakibat udara panas, asap atau bahan racun yang masuk kesaluran nafas. Gejala awal ringan kemudian menjadi berat.
Tanda:
a.       Bulu hidung hangus
b.      Luka bakar pada wajah
c.       Bau gosong pada cairan ludah
d.      Bau gosong pada pernafasan
e.       Gangguan pernafasan
f.       Serak, batuk, dan sukar bicara
g.      Gerakan dada terhambat
h.      Sianosis

Penanganan

a.       Pindahkan ketempat paman
b.      Beri oksigen
c.       Penilaian dini terutama pada jalan nafasa dan pernafasan
d.      Bila perlu lakukan M to M
e.       Bawa ke RS.

KEDARURATAN LINGKUNGAN


A.    Paparan Panas

1. Kram Panas
            Terjadi akibat kehilangan garam tubuh yuang berlebihan melalui keringat
Tanda:
a.       Kejang otot disertai nyeri pada otot tungkai dan perut
b.      Kelelahan
c.       Mual mungkin pingsan

Penanganan

a.       Pindahkan ketempat aman
b.      Beri minum, campur dengan sedikit garam
c.       Bawa ke RS
2. Kelelahan Panas
            Terjadi akibat kondisi tidak fit pada saat bekerja pada suhu udara yang relativ tinggi, sehingga aliran darah terganggu.
Tanda:
a.       pernafasan cepat dan dangkal
b.      nadi lemah
c.       kulit dingin, keriput, lembab dan keringat berlebihan
d.      lemah, pusing kadang puingsan

Penanganan

a.       Baringkan ditempat teduh
b.      Longgarkan pakaian yang mengikat
c.       Tinggikan tingkai penderita 20 –30 cm
d.      Beri minum bila sadar
e.       Bawa ke RS
3. Sengatan Panas (heat stroke)
            Suhu tubuh menjadi terlalu tinggi, pada banyak kasus penderita tidak lagi berkeringat. Bila tidak segera diatasi sel otak akan segera mati.
Tanda:
a.       Pernafasan cepat dan dangkal
b.      Nadi cepat dan kuat diikuti nadi cepat dan lemah
c.       Kulit kering panas, kadang kemerahan
d.      Manik mata melebar
e.       Kesadaran hilang
f.       Kejang umum atau gemetar pada otot
g.      Bawa ke RS
B.     Paparan Dingin (Hipotermia)
            Udara dingin dapat menyebabkan suhu tubuh menurun. Keadaan yang memperparah yaitu faktor angin dan kekurangan makanan.
1.      Gejala hipotermia ringan
  1. Menggigil
  2. Terasa melayang
  3. Nadi lambat, nafas cepat
  4. Gangguan penglihatan
  5. Reaksi mata lambat
  6. gemetar
2.      Gejala hipotermia berat
  1. Nafas dan nadi sangat lambat
  2. Tidak ada respon
  3. Manik mata melebar dan tidak bereaksi
  4. Alat gerak kaku
  5. Tidak menggigil
3.      Penanganan
a.       Penilaian dini dan pemeriksaan penderita
b.      Pindahkan dari lingkungan dingin
c.       Jaga jalan nafas dan beri oksigen bila ada
d.      Ganti pakaian yang basah, selimut upayakan tetap kering
e.       Beri minuman hangat bila sadar
f.       Pantau tanda vital secara berkala
g.      Bawa ke RS

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar