Rabu, 14 September 2011


“Dan Kami Ciptakan dari air Segala Sesuatu yang Hidup.”(Q.S Al-Arabiyah:20)
            Saudar-saudar Q, Dalam kehidupan sehari-hari, kita sangat membutuhkan air. Mulai dari mandi, wudhu, mencuci dan lain-lain. Begitu juga tubuh kita sangat memerlukan air untuk bisa mlanjutkan hidup. Tanpa kita sadari bahwasnnya air sangat besar manfaatnya dalam kehidupan kita. Selama ini kita hanya bisa menggunakan, menghambur-hamburkan air, bahkan mencemari air di lingkungan kita.
            Dr. Masaru Emoto dari Universitas Yokohama, Jepang melakukan penelitian tentang prilaku air. Ia melakukan percobaan pada air murni dari mata air di pulau Honsu. Air tersebut didoakan oleh agama Shinto, lalu didinginkan sampai suhu -50 C dilaboratorium, lalu difoto dengan mikroskop electron dengan kecepatan tinggi. Ternyata molekul air membentuk Kristal segi enem yang indah. Selanjutnya percobaan diulangi pada mata air yang sama dengan membacakan kata “Arigato” yang artinya terima kasih. Molekul air kembali membentuk Kristal yang sangat indah. Lalu air tersebut di ujicoba dengan menghadapkannya pada tulisan “Arigato”, molekul air kembali membentuk Kristal dengan keindahan yang sama.
            Selanjutnya ditunjukkan kata “Setan”, molekul air membentuk Kristal yang sangat buruk. Selain Itu mata air tersebut juga di perdengarkan musik symphony Mozart, muncullah Kristal yang berbentuk bunga.Akan tetapi ketika musiknya diganti dengan music heavy metal, Kristal itupun hancur. Dan ketika 500 orang berkonsentrasi memusatkan pesan “peace” di depan botol air Kristal air itu mengembang bercabng-cabang. Dan yang paling menakjubkan adalah ketika di depan air tersebut dibacakan doa-doa Islam, muncullah Kristal segi enam dengan lima cabang daun  berkilauan dengan indahnya.
Akhirnya Dr. Masaru Emoto memutuskan untuk melanjutkan penelitiannya dengan berkeliling dunia. Dr. Masaru Emoto melakukan percobaan pada air di Swiss, Berlin, Prancis, Palestina, dan pada akhirnya ia diundang ke markas besar PBB di New York untuk memepreentasikan temuannya itu.
Dalam bukunya yang berjudul “The Hidden Message in Wather” Dr. Masaru Emoto menjelaskan bahwa air bisa merekam pesan, seperti pita magnetik atau compact disk. Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin dalam pula pesan tercetak dalam molekul air. Dan air bisa mentransfer pesan tersebut melalui molekul air yang lain. Temuan ini dapat dapat menjawab pertanyaan kita selama ini, kenapa air putih yang didoakan bisa menyembuhkan penyakit. Dulu mungkin kita menganggap hal tersebut hanya sekedar sugesti. Akan tetapi molekul-molekul air memang bisa menangkap pesan doa kesembuhan yang diucapkan, menyimpannya lalu vibrasinya merambat pada molekul air lain yang ada pada tubuh orang yang sakit.
Tubuh manusia 75% terdiri dari atas air. Otak terdiri dari 74,5% air, darah 82% air, bahkan tulang yang keras pun terdiri dari 22% air. Dengan fakta bahwa tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air dan dengan izin Allah, pesan yang terkandung pada air yang telah didoakan tadi akan dilaksanakan oleh tubuh kita tanpa kita sadari.
Rasulullah bersabda “Zamzam lima syuriba lahu” yang artinya air zamzam akan melaksanakan pesan dan niat yang meminumnya. Barang siapa yang minum supaya kenyang maka dia akan kenyang. Barang siapa minum untuk menyembuhkan sakit, dia akan sembuh.Bila kita renungkan sabda Rasulullah tesebut dan berpuluh-puluh ayat lain yang ada di Al-Quran tentang air, kita akan tersentak bahwa Allah menciptakan air dengan segala kelebihannya untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Air tidak sekedar benda mati, air menyimpan kekuatan, daya rekam, daya penyembuh, dan sifat-sifat lain yang tersembunyi lainnya yang menunggu untuk diungkap oleh manusia.Islam adalah agama yang paling dekat dengan air. Perhatikanlah, Shalat wajib perlu wudhu 5 kali sehari bahkan orang mati wajib untuk dimandikan. Namun dewasa ini kita malah memperlakukan air tanpa respek. Kita buang air secara mubazir, bahkan kita mencemari air. Tidakkah kita sadar bahwa kita telah membuang nikmat Allah yang sangat besar???!!!
Posted by
Labels: Materi Buletin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar