Minggu, 12 April 2015

Akan Indah pada Waktunya


Akan Indah pada Waktunya
Karya: Nurwahidah (Bujat) 23'
 
          Hidup memang sulit, hidup memang butuh kerja keras dan perjuangan. Andaikan hidup ini mudah, tak perlu rasanya Rasul meneladankan perjuangan yang begitu susahnya. Andaikan hidup semudah membalikkan telapak tangan, lalu untuk apa Tuhan menasihatkan kesabaran pada manusia.
          Hidup memang susah, tapi bukan berarti tak bisa. Sukses kadang baru dicapai dengan darah dan air mata, karena kebanyakan orang tak cukup mampu tertahan dalam ujian dan tantangan. Padahal ujian dan tantangan ini yang membuat kesuksesan terasa lebih mengesankan dan oleh sebab Itulah kenapa kesuksesan hanya dirasakan oleh kaum minoritas.
          Sulitnya hidup adalah jalan dari Tuhan untuk mengasah potensi yang ada dalam diri manusia. Bukankah untuk menjadi pedang yang tajam sepotong besi harus rela dibakar dan dipukul berkali-kali? Bukankah untuk menghasilkan mutiara seekor kerang harus rela menahan sakit yang berkepanjangan oleh karena pasir yang mengendap ditubuhnya? Bukankah untuk menjadi rajawali seekor elang harus rela menjalani proses transformasi yang sangat menyakitkan selama berbulan-bulan? Bukankah untuk menjadi kupu-kupu yang indah seekor ulat harus rela menjalani proses menjadi kepompong yang menyiksa?.
          Jalan hidup dari Tuhan memang terkadang sukar difahami dengan fikiran manusia yang terbatas. Kuasa Tuhan tiada batas, sementara fikiran manusia jelas sangat terbatas. Tuhan Maha Tahu, namun manusia sering kali merasa sok tahu. Sering kali kita merengek meminta segala hal, tetapi saat Tuhan hendak mengabulkan permintaan kita justru kita lalai akan kewajiban terhadapNya. Sering kali kita meminta kekuatan akan tetapi kita berputus asa. Ketika Tuhan mengirimkan suatu cobaan, kita bilang Tuhan tak adil. Ketika kita didatangkan seseorang yang meninginkan bantuan kita tapi kita justru mengeluh dan mengacuhkannya. Padahal, masalah adalah jalan yang Tuhan berikanlah yang akan melatih kekuatan kita, dengan cobaan dari-Nya lah kita akan meraih kemuliaan, dan dengan membantu orang lain ini justru kelak akan didatangkan kebahagiaan.
          Benarlah kalimat bijak yang mengungkapkan bahwa, ketika kita meminta setangkai bunga segar, tetapi kita diberi kaktus yang berduri. Ketika kita meminta kupu-kupu tapi kita diberi ulat berbulu, saat itu kita akan merasa kecewa dan sedih. Namun beberapa hari kemudian, kaktus itu pun tumbuh dan berbunga sangat indah, dan ulat yang berbulu tadi berubah menjadi kupu-kupu yang sangat menawan. Itulah jalan Tuhan, yang memberikan pelajaran tentang sebuah makna kesabaran. Jalan yang diberikan inilah yang pasti akan dirasa indah pada waktunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar