Kamis, 30 November 2017

Bukan Mahal Tapi Sepadan



Transfusi Darah, berbicara mengenai hal ini, pastilah masyarakat serentak akan berpikir mengenai mahalnya harga sekantong darah. Namun, begitu dihargai murah untuk penyumbang darah. Orang pasti akan mengeluh. Hanya dibalas sekotak susu, biskuit, atau bahkan telur untuk beberapa cc darah yang sudah disumbangkan.
Banyak masyarakat yang tidak mengerti, mengapa harga sekantong darah sangat mahal meski untuk menyumbangnya amat sukarela. Banyak pula masyarakat menganggap negatif bagian penyuplainya seperti PMI. Mereka banyak berpikir bahwa hal itu tak sepadan. Terlalu mahal.
Namun.. Tahukah anda, bahwa harga sekantong darah sebenarnya tidak mahal?
Ya, harga 350-400 ribu memang terkesan mahal oleh rakyat. Terlebih lagi bila pasien kehilangan banyak darah dan membutuhkan darah yang banyak dan segera. Tentu hal ini akan sangat memberatkan bagi keluarga pasien.
Tetapi, Darah itu sebenarnya tidak dijual. Namun hanya sebagai dana pengganti perawatan. Banyak perawatan yang dilakukan agar darah tetap steril, tidak pecah dan tersaring dari penyakit. Karena darah juga sebagai alat penularan penyakit. Sehingga perlu dijaga dengan se steril mungkin. Kantong pembungkus darah pun tidak murah. Selain itu juga, untuk mendapatkan darah yang benar-benar terbebas dari penyakit ketika mendapat darah sumbangan, perlu dilakukan uji screaning atau penelitian tentang kualitas dan kelayakan darah dari pendonor, karena tidak semua darah dari para pendonor yang sukarela tersebut mempunyai kualitas yang baik.
Setelah itu pun masih harus dipisahkan sesuai kebutuhan. Seperti darah yang akan digunakan kebutuhan leukositnya, eritrositnya, plasma darah, atau keping-keping darahnya. Dari pemisahan tersebut pun mempunyai proses yang bisa dibilang memerlukan banyak biaya. Belum lagi penjagaan setelahnya.
Jadi, Harga darah sebenarnya bukanlah mahal. Namun sepadan.


LAYYINATUL AINIYAH PRIHATIN NINGSIH
PORE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar